SEMARANG, Harianmuria.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang dalam keterangan pers Kamis (3/4/2025) menyampaikan, saat ini wilayah Indonesia terpantau adanya gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jateng.
Hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia Barat Daya Pulau Jawa, menyebabkan angin Baratan yang menguat dan membentuk daerah pertemuan angin (konvergensi) dan belokan angin (windshear) di wilayah Jateng.
Kemudian, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas, serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jateng.
“Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan konvektif (awan Cumulunimbus) yang berpotensi menyebabkan curah hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jateng,” kata Prakirawan BMKG dalam siaran pers.
Berdasarkan pantauan hasil analisis dinamika atmosfer, beberapa daerah wilayah di Jateng berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang pada periode 3-7 April 2025.
Pada Kamis (3/4/ 2025) potensi cuaca ekstrem terjadi di Jepara, Pati, Kudus, Demak, Grobogan, Boyolali, Kabupaten Semarang, Salatiga, Kabupaten Tegal, Pemalang, Kebumen, Kota/Kabupaten Magelang, Purworejo, Rembang, Blora, Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, Sragen, Wonogiri, Brebes, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, dan Surakarta.
Jumat (4/4/2025) di wilayah Kabupaten Tegal, Batang, Kendal, Temanggung, Kota/Kabupaten Semarang, Jepara, Salatiga, Pati, Brebes, Demak, Rembang, Grobogan, dan Kudus.
Sabtu (5/4/2025) di wilayah Jepara, Demak, Brebes, Tegal, Pemalang, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Pati, Rembang, Purworejo, Temanggung, Semarang, Salatiga, Blora, Grobogan, Kebumen, Boyolali, Sragen, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, dan Karanganyar.
Minggu (6/4/2025) di wilayah Kabupaten Tegal dan Pemalang, sedangkan pada Senin (7/4/2025) April nihil.
Melihat kondisi tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan longsor, dengan menjauhi bantaran sungai serta menghindari aktivitas di lereng rawan longsor.
“Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor agar melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman guna menghindari potensi bahaya saat terjadi hujan lebat atau berdurasi lama,” kata Prakirawan BMKG.
Kemudian, masyarakat juga diharapkan untuk tidak beraktivitas di luar ruangan saat terjadi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang, serta menghindari tempat-tempat terbuka, pohon besar, baliho, atau tiang listrik yang berpotensi roboh.
Selain itu, pemerintah daerah (pemda) dan pihak terkait juga diminta melakukan upaya mitigasi/pengurangan risiko bencana, termasuk menyebarluaskan informasi peringatan dini kepada masyarakat dan, jika diperlukan menutup sementara akses ke lokasi rawan terdampak selama peringatan dini cuaca BMKG berlangsung.
(BURHAN ASLAM – Harianmuria.com)