BLORA, Harianmuria.com – Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Blora pada tahun 2024 mengalami perlambatan, tercatat hanya mencapai 3,06 persen.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh kontraksi cukup dalam sebesar 3,80 persen pada sektor Pertambangan dan Penggalian, yang merupakan kontributor utama dalam struktur ekonomi daerah.
“Penurunan kinerja sektor ini berdampak signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Blora Rukhedi, Kamis (24/4/2025).
Meskipun mengalami penurunan, sektor Pertambangan dan Penggalian masih memberikan kontribusi terbesar pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Blora, yaitu mencapai 21,74 persen pada tahun 2024. Kemudian diikuti Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 21,15 persen (naik dari 21,46 persen di tahun 2023).
“Dominasi dari dua kategori utama yaitu Pertambangan dan Penggalian serta Pertanian, Kehutanan dan Perikanan masih sangat kuat. Gabungan keduanya mencapai 42,89 persen, hampir separuh dari PDRB Blora,” jelas Rukhedi.

Menurutnya, perubahan dari salah satu kategori ini akan sangat berdampak pada perekonomian Blora. Meningkatkan peran kategori lain menjadi salah satu kunci untuk kestabilan perekonomian Blora.
Rukhedi mengungkapkan, dominasi kategori Pertambangan dan Penggalian tidak diikuti dengan dominasi penyerapan tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam sektor tersebut tidak sebanyak sektor pertanian.
“Kategori pertanian hingga saat ini secara nyata telah menyerap tenaga kerja paling besar. Sayangnya ketergantungannya terhadap cuaca membuat pertumbuhan sektor ini sulit dikendalikan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kategori lain yang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja yang besar dan bisa menambah kontribusi dalam pembentukan PDRB di Blora adalah kategori industri pengolahan.
(SUBEKAN – Harianmuria.com)