JEPARA, Harianmuria.com – Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta menginstruksikan kepada seluruh kepala puskesmas di Kabupaten Jepara untuk meningkatkan keseriusan dalam menangani stunting di wilayah masing-masing. Perintah tersebut menjadi sebuah teguran sekaligus peringatan kepada para kepala puskesmas se-Kabupaten Jepara.
Edy bahkan menegaskan apabila dalam kurun waktu tiga bulan tidak ada penurunan kasus stunting di wilayah masing-masing, maka kepala puskesmas akan dicopot dan diganti dengan pemimpin yang lebih kompeten.
“Dalam waktu tiga bulan ke depan jika tidak ada penurunan angka stunting, siap-siap akan saya copot jabatannya (kepala puskesmas, red),” tegas Edy, baru-baru ini.
Sebagai bentuk keseriusan, Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta mengungkapkan telah melakukan penandatanganan komitmen bersama segenap pimpinan daerah dan stakeholder untuk mendukung dan bersinergi dalam percepatan penurunan stunting, Angka Kematian Ibu (AKI), dan angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Jepara.
Penandatanganan komitmen tersebut dilakukan dalam rangkaian kegiatan Benchmarking Percepatan Penurunan Angka Stunting pada Minggu 4 Juni 2023 di Grand Mercure Solo Raya, Kabupaten Sukoharjo.
Penandatanganan komitmen diawali dari Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta bersama Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan dan Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Mokhamad Husnur Rofik. Kemudian diikuti para pimpinan Perangkat Daerah dan Kepala Puskesmas di Kabupaten Jepara.
Edy juga meminta Kepala Perangkat Daerah untuk ikut melakukan intervensi penanganan stunting di Kabupaten Jepara. Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara juga diminta untuk mengecek anggaran intervensi masalah stunting.
“Jika memang masih kurang, alokasikan lewat belanja tak terduga (BTT). Masih ada 5.385 anak di Jepara tercatat stunting. Mari kita gotong-royong membantu keluarga mereka,” ajak Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta.
Sementara itu, Kapolres dan Dandim 0719/Jepara sepakat untuk membantu pemerintah daerah mengupayakan penurunan angka stunting. Mereka mengaku siap menerjunkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas turun ke lapangan membantu bidan desa dan petugas kesehatan dalam melakukan intervensi stunting. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Harianmuria.com)