KUDUS, Harianmuria.com – Angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas) di Kabupaten Kudus menunjukkan tren yang cukup tinggi pada awal tahun 2025, dengan tercatat sekitar 400 kejadian dari Januari hingga Mei.
Menyikapi hal tersebut, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kudus mengambil langkah proaktif dengan menggelar program edukasi ‘Simulasi Dampak Kelalaian Berlalu Lintas’ bagi pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat. Kegiatan ini berlangsung di Balai Jagong, Sabtu (17/5/2025).
Berbeda dengan sosialisasi pada umumnya, simulasi ini menampilkan secara langsung berbagai skenario kelalaian pengendara di jalan raya, mulai dari melawan arus, berkendara sambil menelepon, berbelok tanpa menyalakan lampu sein, hingga menyeberang tidak pada tempatnya.
“Simulasi ini merupakan program edukasi. Kami demosntrasikan kelalaian berkendara yang mengakibatkan laka lantas ringan, sedang, hingga berat,” kata Kepala Satlantas Polres Kudus Iptu Royke Noldy Darean.
Royke menuturkan, pihaknya selama ini hanya melakukan sosialisasi keselamatan berlalu lintas ke sekolah dan universitas melalui program Police Goes to School. Namun, kegiatan itu ternyata tidak cukup efektif untuk menekan angka laka lantas.
“Oleh karena itu kami membuat program edukatif dengan simulasi seperti ini agar dampaknya lebih terasa, khususnya bagi para pelajar,” jelasnya.
Menurutnya, pelajar menjadi target utama dalam program edukasi tersebut. Hal itu mengingat mayoritas kejadian laka lantas dialami orang yang masuk usia produktif, termasuk pelajar.
“Kami ingin menanamkan pentingnya tertib berlalu lintas sejak dini kepada generasi muda. Harapannya, para pelajar akan selalu mengingat dampak dari kelalaian yang didemonstrasikan dan selalu mengutamakan keselamatan saat berkendara,” beber Royke.
Pelajar SMP 1 Jati Kudus, Keyndra Fiza, mengaku senang mengikuti edukasi keselamatan berkendara melalui simulasi. Ia antusias memperhatikan setiap detail skenario kelalaian yang menyebabkan laka lantas.
“Saya cukup ngeri melihat peragaan kejadian kecelakaan, jadi membayangkan kalau hal itu nyata terjadi. Namun saya senang mendapatkan pelajaran biar tidak ugal-ugalan saat berkendara di jalan,” ungkapnya.
(FAHTUR ROHMAN – Harianmuria.com)