DEMAK, Harianmuria.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (Pusdataru) mengeruk sedimentasi Sungai Dombo sepanjang 400 meter sebagai upaya penanganan banjir rob di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Pengerukan dimulai sejak Kamis, 12 Juni 2025 dan ditargetkan rampung dalam dua pekan. Hal ini disampaikan oleh Sub Koordinator Seksi Penanggulangan Banjir dan Peralatan, Bidang Sungai, Bendungan, dan Pantai Dinas Pusdataru Jateng, Azwar Annas K, dalam rilis yang diterima Antara, Jumat, 13 Juni 2025.
“Pengerukan ini bertujuan mengembalikan kapasitas tampung Sungai Dombo, sebagai langkah mitigasi banjir rob yang kerap melanda wilayah Sayung,” jelas Azwar.
Material hasil pengerukan akan ditumpuk di tepian sungai dan dimanfaatkan untuk meninggikan tanggul, guna memperkuat perlindungan kawasan sekitar.
Sejak diterapkannya sistem pompanisasi pada 26 Maret 2025, genangan air akibat hujan di Desa Sayung dan Kalisari berangsur surut. Air yang menggenang dipompa dan dialirkan langsung ke Sungai Dombo.
“Pengerukan ini akan mempercepat pengaliran air dari dua desa tersebut, sekaligus memperkuat upaya penanganan banjir rob,” tambah Azwar.
Selain pengerukan Sungai Dombo, Pusdataru Jateng juga merencanakan normalisasi saluran pelayaran di Kecamatan Sayung. Lokasi pasti pengerukan masih dikoordinasikan bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pemerintah Kabupaten Demak.
Sebagai bagian dari upaya menyeluruh, Pemprov Jateng juga membangun pembatas beton di Jalan Semarang–Demak KM 9 untuk menghindari kemacetan saat banjir. Pemprov juga menyediakan layanan kesehatan gratis melalui program Speling (Spesialis Keliling) bagi warga terdampak rob.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menekankan pentingnya penyelesaian jangka pendek untuk mengatasi rob di Sayung. “Saya tidak ingin berlama-lama. Penanganan rob harus segera dilakukan, salah satunya dengan normalisasi sungai,” tegasnya.
Pengerukan Sungai Dombo menjadi bagian dari komitmen Pemprov Jateng untuk mempercepat penanggulangan rob yang kerap mengganggu aktivitas warga dan menghambat akses transportasi di Demak, khususnya wilayah Sayung.
(LINGKAR NETWORK – Harianmuria.com)