KUDUS, Harianmuria.com – Banjir yang melanda wilayah Payaman, Kudus, membuat kegiatan belajar mengajar di SD Negeri 4 Payaman terhambat. Selama sepekan terakhir, para siswa terpaksa belajar dari rumah karena sekolah mereka terendam banjir hingga ketinggian 80 sentimeter.
Kondisi sekolah yang terendam air membuat pihak sekolah mengambil keputusan untuk melakukan pembelajaran daring. Guru SD Negeri 4 Payaman, Harningsih mengatakan pembelajaran daring telah berjalan sejak Senin (3/2/2025) pekan lalu.
“Rencana semula, sekolah tatap muka akan dibuka pada Jumat (7/2/2025) kemarin. Namun karena banjir makin meninggi sejak Kamis (6/2/2025) malam akibat hujan lebat, rencana itu dibatalkan,” kata Harningsih, guru SD Negeri 4 Payaman, Senin (10/2/2025).
Ketinggian air yang dikhawatirkan membahayakan anak menjadi pertimbangan ditundanya pembelajaran tatap muka. “Kemarin banjirnya saja setinggi paha orang dewasa. Kami takut membahayakan siswa,” ujarnya.
Menurut Harningsih, sebagian besar ruangan di sekolah tersebut terendam, termasuk Kantor Guru dan ruang Kelas 1, 3, 4, 5, dan 6. “Hanya Ruang Kepala Sekolah dan Kelas 2 yang tidak tergenang karena letak bangunannya lebih tinggi,” ujarnya.
Banjir yang tak kunjung surut membuat para murid merasa kecewa. Seorang siswa Kelas 3, Nando, mengaku rindu untuk belajar di kelas seperti biasa. “Saya rindu belajar di kelas bersama teman-teman,” tuturnya.
Saat ini ketinggian air di SD Negeri 4 Payaman telah berangsur surut hingga 45 sentimeter. namun, pihak sekolah masih menunggu kondisi lebih aman sebelum memutuskan untuk kembali menggelar pembelajaran tatap muka.
(FAHTUR ROHMAN, Harianmuria.com)