SALATIGA, Harianmuria.com – Dapur rumah kini menjadi garda depan pemberantasan stunting di Kota Salatiga. Lewat program Gerakan Terpadu Gizi atau Genting, para ibu rumah tangga seperti Siti Nurjanah dari Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, aktif memasak makanan bergizi untuk balita di lingkungan mereka.
“Dulu masak asal kenyang, sekarang saya tahu pentingnya gizi seimbang. Anak-anak butuh protein, sayur, dan variasi makanan setiap hari,” ujar Siti, Sabtu, 28 Juni 2025.
Siti merupakan salah satu dari puluhan ibu yang terlibat dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang rutin digelar di tingkat kampung. Kegiatan ini bagian dari strategi Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga untuk menurunkan angka stunting, yang sempat naik pada 2023 dan kembali turun menjadi 14 persen pada 2024 berdasarkan data SSGI.
“Saya jadi masak bukan hanya untuk anak sendiri, tapi juga untuk anak-anak tetangga. Rasanya lebih bermakna dan membahagiakan,” tambahnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Salatiga, Yuni Ambarwati, menegaskan bahwa pendekatan keluarga dan komunitas adalah kunci dalam upaya penanganan stunting.
“Perubahan dimulai dari rumah. Melalui program seperti Dashat dan Genting, warga menjadi lebih aktif dan sadar pentingnya gizi,” jelas Yuni.
Para ibu tidak hanya mendapatkan edukasi soal nutrisi, tapi juga dilatih memilih bahan makanan lokal yang terjangkau dan bergizi tinggi. Menu-menu sehat seperti pepes tahu, sayur bayam, telur rebus, hingga sup daging menjadi pilihan utama untuk PMT harian.
Pemkot Salatiga mendukung program Genting dengan menerbitkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 2 Tahun 2025 tentang penanganan stunting lintas sektor. Dana sebesar Rp2,4 miliar dari Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) dialokasikan untuk memperluas layanan dan edukasi kepada masyarakat.
“Dengan sinergi antara kebijakan pemerintah, pendampingan tenaga kesehatan, dan peran aktif masyarakat, Salatiga membuktikan bahwa perlawanan terhadap stunting bukan hanya soal data, tapi juga soal kepedulian antarwarga,” pungkasnya.
(ANGGA ROSA – Harianmuria.com)