REMBANG, Harianmuria.com – Pasar tradisional Gandrirojo di Kecamatan Sedan pada 2023 ini menjadi sasaran pembangunan. Pembangunan tersebut sekaligus menambah pembangunan daftar pasar semi modern yang tengah difokuskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang.
Kepala Bidang Pasar Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop UKM) Rembang, Herry Martono menyampaikan bangunan di pasar Gandrirojo saat ini kondisinya sudah dimakan usia. Bahkan ada beberapa bangunan yang sudah berdiri sejak tahun 80an.
Selain itu, kondisi los di pasar Gandrirojo tak kalah memprihatinkan. Jika diperhatikan, ketinggian atapnya terbilang sangat rendah atau tidak seperti pasar pada umumnya yang memiliki bentuk cenderung tinggi.
“Atap losnya itu sangat rendah sekali, kemudian lantainya juga sudah rusak semua,” kata dia.
Tahun ini, pembangunan pasar Gandrirojo sudah masuk dalam tahap perencanaan. Detail Engineering Design (DED) pun secara keseluruhan yang diperuntukan untuk rencana jangka panjang juga telah dibuat.
“3 Minggu lalu kita sudah kesana, sudah dilakukan perencanaan, sudah membuat DEDnya, tahapannya kira-kira seperti itu,” ucapnya.
Dirinya menyebutkan, pembangunan pasar Gandrirojo tahun ini dianggarkan sebesar Rp 900 juta lebih. Jumlah anggaran tersebut akan dialokasikan untuk membangun bagian atap los yang ditinggikan, saluran air, dan pavingisasi.
“Pengennya ya yang dibangun ruko sama kiosnya sekalian. Tapi dengan budget segitu saya rasa tidak cukup kalau membangun ruko dengan kiosnya,” imbuhnya.
Dirinya juga mengungkapkan, dokumen perencanaan pembangunan pasar dengan luas kurang lebih 5.000 meter persegi itu ditarget selesai pada akhir Maret ini. Diharapkan keberadaan pasar Gandrirojo juga menjadi sarana ekowisata kedepannya.
“Karena di pinggir jalan, identitas pasar Gandrirojo kita angkat karena sebelumnya tidak ada identitasnya agar bisa untuk wisata kuliner atau belanja yang lebih sehat,” pungkasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)