GROBOGAN, Harianmuria.com – Para pedagang mulai menghuni pasar darurat Gubug, Kabupaten Grobogan. Di mana banyak pedagang jadi korban kebakaran Pasar Gubung pada Senin, 5 November 2024.
Diungkapkan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Grobogan, Pradana Setyawan bahwa pasar darurat Gubung itu didesain menjadi wadah para pedagang korban kebakaran Pasar Gubung. Pembangunan itu menelan anggaran berkisar Rp 2,5 miliar.
“Total 841 pedagang dari jumlah keseluruhan sekitar 1.290 pedagang yang mendapat undian relokasi untuk menempati,” beber Kepala Disperindag yang akrab disapa Danis itu.
Ditambahkannya bahwa pasar darurat itu terdiri dari 707 los, 45 kios. Dan 89 dasaran. “Kami mengupayakan agar para pedagang Pasar Umum Gubug tetap dapat beraktivitas dalam kegiatan ekonomi. Sehingga bisa terbantu,” ucap Danis.
Lebih lanjut, lapak di pasar darurat itu terdiri dari blok A, B, C, D dan E. Namun, menurutnya pasar darurat ini hanya bersifat sementara sehingga tidak diberikan pembatas hanya berupa los.
Sementara konstruksi bangunan lapak pasar darurat dibangun menggunakan baja ringan dengan atap galvalum. Kemudian alasnya menggunakan hebel.
Sementara jalan-jalan di sisi lapangan sebagian dipasangi paving. “Bahkan, untuk listrik juga kita minimalkan, karena kebanyakan konstruksi menggunakan baja ringan,” tutur dia.
Ia menuturkan bangunan pasar darurat itu menggunakan material yang tahan lama, bahkan diklaim dapat bertahan hingga lima tahun lebih. Sementara fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) dan tempat parkir telah disepakati akan difasilitasi warga setempat. Pasar darurat tersebut selesai dibangun akhir Desember 2024.
Sisanya, lanjut Danis, berdasarkan kesepakatan dengan paguyuban mereka diizinkan untuk berjualan di sisi-sisi Pasar Gubug yang masih layak.
“Sisi depan Pasar Gubug yang terbakar masih bisa buka (bisa dipergunakan berjualan, red) itu. Kemudian sisi belakang pasar yang tempat los basah itu masih bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Sebagai informasi tambahan, selain membangun pasar darurat, Pemerintah Kabupaten Grobogan juga berupaya memberikan permodalan dengan suku bunga rendah melalui bank milik daerah yang diberikan kepada seluruh pedagang yang terdampak atas insiden kebakaran pasar Gubug yang menelan kerugian hingga Rp 46,2 Miliar. Sehingga menjadikan insiden Kebakaran dengan nominal kerugian terbesar sepanjang tahun 2024. (Eko Wicaksono | Harianmuria/com)