PATI, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati terus mengupayakan peningkatan status Kabupaten Layak Anak (KLA) dari predikat Madya yang diraih pada tahun 2023 menuju Nindya pada 2025. Berbagai program dan fasilitas pendukung telah disiapkan guna memperkuat komitmen terhadap pemenuhan hak-hak anak.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DinsosP3AKB) Kabupaten Pati, Indriyanto, menyampaikan pihaknya telah melakukan sejumlah langkah strategis sebagai bagian dari persiapan menyambut penilaian KLA tahun ini.
“Kabupaten Layak Anak ini masih dalam tahap persiapan. Kami tetap terus menjalankan berbagai kegiatan penunjang, agar capaian yang lebih tinggi bisa terwujud,” ujar Indriyanto, Rabu, 4 Juni 2025.
Salah satu upaya konret mewujudkan KLA adalah pembangunan Alun-Alun Kembangjoyo Pati yang akan dilengkapi dengan fasilitas ramah anak, seperti taman bermain, arena olahraga, dan Ruang Bersama Indonesia (RBI).
“Forum Anak juga sudah menyuarakan harapannya agar alun-alun baru ramah terhadap anak, minimal tersedia ruang bermain, fasilitas olahraga, dan ruang publik inklusif,” jelas Indriyanto.
Baca juga: Wujudkan Desa Layak Anak, DinsosP3AKB Pati Perkuat Tim SAPA
Sebagai bagian dari penguatan kelembagaan, Pemkab Pati telah membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak. Ini menunjukkan komitmen serius Pemkab Pati dalam memberikan perlindungan hukum dan pendampingan bagi perempuan dan anak.
Tak hanya itu, edukasi kepada jajaran pemerintahan desa juga dilakukan. Dalam beberapa waktu terakhir, DinsosP3AKB menggelar pembinaan kepada seluruh sekretaris desa terkait pentingnya membangun Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
“Pembinaan ini merupakan bagian dari indikator penunjang Kabupaten Layak Anak. Jadi, dari desa ke kabupaten, semuanya harus selaras,” tegas Indriyanto.
Dengan berbagai langkah tersebut, Kabupaten Pati optimistis mampu meningkatkan predikat KLA ke tingkat Nindya, mewujudkan lingkungan yang lebih baik bagi seluruh anak-anak di Pati.
(SETYO NUGROHO – Harianmuria.com)