BLORA, Harianmuria.com – Pasar Malam asal Jawa Timur yang sempat mengais peruntungan di Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora terpaksa ditutup lebih awal lantaran sepi pengunjung.
Selain karena musim hujan, tidak adanya stand kuliner juga diduga menjadi penyebab rendahnya minat masyarakat untuk mengunjungi tempat hiburan anak tersebut.
Ari, salah seorang pengelola pasar malam mengatakan bahwa penutupan pasar malam di Randublatung merupakan permintaan pihak manajemen.
“Mestinya masih seminggu lagi, tapi sepertinya sudah tidak mungkin lagi,” ujar Ari, Jumat (17/3).
Ia mengatakan, awal Maret lalu timnya sudah mulai beroperasi di sebelah lapangan Gelora, Pilang-Randublatung dengan membawa wahana mainan kora-kora, kapal, kereta mini, dermolen, mandi bola, dan beberapa wahana lain, berharap konsumen di wilayah Blora Selatan ini akan membludak.
“Randublatung yang biasanya rame, ini sangat sepi. Beda dengan daerah Purwodadi,” jelasnya.
Keputusan dihentikannya pasar malam juga dilandaskan pada tingginya biaya operasional.
“Kalau diteruskan bisa merugi besar nanti,” keluh Ari.
Dirinya pun menjelaskan jika sebenarnya stand kuliner menjadi kunci ramainya sebuah pertunjukan. Namun, kali ini ia tak menahu alasan tidak adanya stand kuliner di lokasi tersebut.
“Saya tidak tahu pasti, namun yang pasti sejak buka di Randublatung, kesimpulan sangat sepi,” imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang pengunjung bernama Hesti mengaku bahwa ia sempat datang dua kali dalam seminggu ke Pasar Malam tersebut. Ia pun membenarkan keadaan pasar malam yang sepi.
“Anak saya naik dermolen juga sendiri. Sampai hampir satu jam lebih juga gak ada orang,” ujar Hesti. (Lingkar Network | Hanafi – Harianmuria.com)