PEKALONGAN, Harianmuria.com – Dalam rangka memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq meresmikan Lumbung Padi Desa Kutorojo, Kecamatan Kajen, pada Rabu, 4 Juni 2025.
Lumbung yang dibangun dengan Dana Desa APBN Tahap I Tahun 2025 ini diharapkan menjadi solusi strategis dalam menghadapi musim paceklik serta fluktuasi harga pangan. Lumbung dengan ukuran 8 meter x 5 meter ini dirancang sebagai pusat penyimpanan dan distribusi hasil panen yang lebih terorganisir.
“Lumbung ini bukan hanya bangunan penyimpanan, tapi bagian dari sistem ketahanan pangan jangka panjang. Di saat musim paceklik, desa tetap bisa mengakses pangan yang cukup, dan harga beras bisa dikendalikan,” ungkap Bupati Fadia dalam sambutannya.
Bupati menambahkan bahwa lumbung tersebut akan bersinergi dengan Koperasi Desa Merah Putih yang telah terbentuk di Kutorojo, untuk memaksimalkan fungsi distribusi dan kesejahteraan petani.
Langkah ini bagian dari strategi jangka panjang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan untuk membangun kemandirian pangan berbasis desa.
Warga Desa Kutorojo menyambut positif peresmian lumbung padi ini. Salah satu warga, Puji, mengaku sangat terbantu sebagai petani dalam menyimpan hasil panen saat harga beras menurun.
“Lumbung sangat membantu petani seperti kami. Sekarang hasil panen bisa disimpan lebih baik, jadi tidak harus dijual murah saat harga turun,” katanya.
Selain Lumbung Padi, Bupati juga meresmikan Taman Kanak-Kanak (TK) Kuncup Mekar yang dibangun di atas lahan seluas 7 x 5,5 meter. Fasilitas ini juga dibangun dengan Dana Desa APBN Tahap I Tahun 2025.
Saat ini TK tersebut melayani 46 anak dengan dukungan 4 tenaga pengajar. “Gedung TK ini bukti bahwa pemerintah desa peduli terhadap pendidikan anak usia dini. Apalagi gedungnya cantik, berwarna kuning,” tutur Fadia.
(FAHRI AKBAR – Harianmuria.com)