SEMARANG, Harianmuria.com – Provinsi Jawa Tengah (Jateng) kembali menunjukkan daya tariknya di mata investor internasional. Kali ini, giliran Pemerintah Negara Bagian Malaka, Malaysia, yang menyatakan minat serius untuk menanamkan modal di berbagai proyek strategis di Jateng.
Dipimpin langsung oleh Gubernur Malaka, Mohd Ali Rustam, rombongan pejabat dan pengusaha Malaysia disambut hangat oleh Gubernur Jateng Ahmad Luthfi di Kantor Gubernur, Jumat, 20 Juni 2025. Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, investasi, pariwisata, dan kesehatan.
“Pertemuan ini menjadi awal dari langkah konkret dalam mempererat kerja sama dengan Malaka. Kami telah menjajaki berbagai peluang, termasuk proyek hilirisasi pertanian, perikanan, dan energi terbarukan,” kata Gubernur Luthfi.
Luthfi juga menyampaikan rencana kunjungan balasan ke Malaka pada September 2025, bertepatan dengan pembukaan rute penerbangan internasional Semarang – Malaysia dari Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani..
“Kunjungan balasan akan menjadi momen penting, sekaligus pembuka jalur penerbangan internasional pertama yang menghubungkan Semarang dengan Malaysia,” tambahnya.
Baca juga: Mulai 5 September, Terbang Langsung dari Semarang ke Kuala Lumpur dan Singapura
Gubernur Mohd Ali Rustam mengungkapkan bahwa kunjungan ini merupakan yang keempat kalinya ke Jateng. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Ahmad Luthfi, Jateng berkembang pesat dan memiliki potensi kerja sama ekonomi yang menjanjikan.
“Kami siap memperkuat kolaborasi, khususnya di sektor budaya, pendidikan, pariwisata, dan ekonomi. Kami juga siap menyambut Gubernur Luthfi di Malaka untuk dialog dan penjajakan kerja sama lebih lanjut,” tuturnya.
Ia bahkan berjanji akan langsung menjemput rombongan Jateng di Kuala Lumpur dan memfasilitasi pertemuan dengan para pelaku industri dan pejabat tinggi negara bagian.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Sakina Rosellasari, menyebut Malaysia merupakan investor asing peringkat ke-6 di Jateng sejak 2020 hingga kuartal pertama 2025. Sektor yang paling diminati adalah farmasi, industri karet, alas kaki, mainan, dan manufaktur.
“Jateng saat ini sangat seksi di mata investor asing. Setiap dua minggu, kami menerima kunjungan dari investor luar negeri. Kami juga telah menyiapkan proyek-proyek strategis siap tawar, termasuk energi terbarukan,” jelasnya.
Sakina menambahkan, meskipun kewenangan utama investasi asing berada di tangan pemerintah pusat, pihaknya siap mendampingi dan mengurai hambatan di daerah agar proses investasi berjalan lancar.
“Kami rutin melakukan koordinasi virtual dengan kementerian jika ada bottleneck (hambatan). Inilah bentuk komitmen kami dalam mengawal iklim investasi yang sehat di Jateng,” tandasnya.
(LINGKAR NETWORK – Harianmuria.com)