KAB. SEMARANG, Harianmuria.com – Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyambut positif bantuan peralatan pengolahan eceng gondok menjadi bio briket dan paving block yang diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi di Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru, pada Senin (26/5/2025).
Bantuan ini merupakan hasil kerja sama antara Pemprov Jateng dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, sebagai bentuk inovasi pengelolaan limbah eceng gondok yang tumbuh subur di Danau Rawa Pening.
“Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang mengucapkan terima kasih atas bantuan alat pengolah eceng gondok ini. Inovasi ini tidak hanya mengatasi masalah lingkungan, tapi juga punya nilai ekonomi tinggi,” kata Ngesti, Selasa (27/5/2025).
Menurutnya, peralatan tersebut tidak hanya menghasilkan bio briket ramah lingkungan, tetapi juga paving block yang memanfaatkan eceng gondok sebagai bahan baku campuran bersama semen dan pasir.
Bupati menambahkan bahwa alat tersebut akan diberikan kepada kelompok masyarakat di sekitar Danau Rawa Pening. Selain bantuan alat, juga akan diberikan pelatihan pengolahan eceng gondok, dengan harapan dapat meningkatkan keterampilan masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kami harap alat ini bisa meningkatkan pendapatan masyarakat dan membuka peluang usaha baru berbasis lingkungan,” tegasnya.
Produk olahan dari eceng gondok ini sebelumnya juga telah dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan UMKM, seperti tas dan tempat tisu, yang bahkan telah menembus pasar ekspor.
Ke depan, Pemkab Semarang berencana membentuk sentra khusus pengolahan eceng gondok, yang akan menjadi pusat klasterisasi berbagai produk berbahan dasar eceng gondok. Hal ini sekaligus mendukung upaya penataan kawasan Danau Rawa Pening agar lebih lestari dan produktif.
Gubernur Luthfi mengapresiasi inisiatif tersebut dan berharap pembangunan di Jateng bisa terus mengedepankan inovasi berwawasan lingkungan.
“Tujuannya agar anak cucu kita tetap bisa menikmati lingkungan yang asri. Bio briket ini jadi alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan,” ungkapnya.
Sebanyak empat unit mesin pengolahan eceng gondok telah diserahkan, dan diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM sebagai alternatif pengganti arang dalam usaha kuliner seperti sate, ayam, dan ikan bakar.
(HESTY IMANIAR – Harianmuria.com)