JEPARA, Harianmuria.com – Dampak bencana banjir berakibat puso pada 1.723 hektare lahan pertanian di Kabupaten Jepara. Semuanya sedang dalam masa produksi musim tanam pertama. Lahan itu berada di 50 desa dan 1 kelurahan yang tersebar di 11 kecamatan.
“Total luas lahan itu berada dalam areal budidaya 85 kelompok tani,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko saat mengundang para camat dan petinggi dari wilayah terdampak membahas rencana pencairan bantuan lahan puso pada Rabu (14/6) di Gedung OPD.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kasat Reskrim Polres Jepara Tohari dan perwakilan Komandan Kodim/0719 Jepara Alex Efendi, serta Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Arwin Noor Isdiyanto.
Menurut Edy Sujatmiko, bantuan yang akan diberikan berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Nilainya masing-masing Rp 8 juta per hektare,” kata Sekda.
Bantuan ini akan dicairkan dalam dua tahap, yakni pada awal masa tanam pengganti dan di tengah masa budidaya. Ia berharap, bantuan ini benar-benar digunakan untuk pelambatan produksi padi yang puso akibat banjir.
Pihaknya pun meminta seluruh petinggi dan lurah di wilayah kelompok tani penerima bantuan untuk ikut mengawasi agar penggunaan bantuan sesuai sasaran. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Harianmuria.com)