PATI, Harianmuria.com – Besarnya target produksi garam di Kabupaten Pati, ternyata tidak sebanding dengan dukungan Pemerintah Kabupaten untuk meningkatkan produksi petani. Dinas kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati mengungkapkan bahwa selama ini perhatian disektor pergaraman tidak terlalu dilirik.
Kepala Seksi Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar) DKP Kabupaten Pati, Ari Wibowo mengatakan anggaran yang dikucurkan pemerintah selama ini sangatlah minim.
“Kalau kita bicara masalah anggara dari pemerintah kabupaten Pati, itu minim sekali untuk kegiatan pergaraman,” sebutnya.
Meskipun sedikit, Ari menyebut jika masih terdapat dana yang betul bermanfaat bagi petani garam. Sedangkan di satu sisi, anggaran Pemkab Pati tahun ini dialokasikan untuk penggarapan perbaikan akses jalan produksi petani.
“Kita hanya ada yang dikucurkan untuk rehab jalan produksi, ada (bantuan) yang dari provinsi yang GEO isolator itu, yang selama ini sangat diharapkan oleh petambak garam,” jelasnya.
Walaupun secara sarana dan prasarana minim, Ari menyatakan bahwa pihak DKP akan selalu makasimalkan sosialisasi dan pembinaan perkelompok.
“Jadi semua petani garam ada kelompoknya. Karena melalaui kelompoknya, petani bisa tergabung dalam koperasi yang membawahi semua giat petani yang ada di Kabupaten Pati,” ujarnya.
Ari mengaku, dari kelompok tersebut, sebenarnya petani bisa memanfaatkan keanggotaannya untuk masuk dalam koperasi juga. Karena dari koperasi, petani bisa memanfaatkan Gudang Garam Nasional (GGN) yang diperuntukkan penyimpanan stok dari wilayah-wilayah tambak garam mereka. Sebab GGN sendiri selama ini dikelola koperasi.
“Maka peran koperasi dimaksimalkan. GGN sejauh ini keduanya masih berfungsi, tetapi hanya tinggal beberapa ton kondisinya sekarang,” tandasnya. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Harianmuria.com)