PATI, Harianmuria.com – Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Pati menggelar sosialisasi kesehatan reproduksi remaja dan anti-bullying di lingkungan SMPN 2 Pati, Selasa (7/5/2024).
Selain menjadi bagian dari proyek P5 dari SMPN 2 Pati, sosialisasi itu juga dilatarbelakangi adanya kasus pelecahan seksual di Pati yang bermula dari game online dan media sosial.
“Karena memang banyak pelecahan yang ada di Kabupaten Pati. Jadi contohnya ada anak perempuan itu kenal dengan lawan jenis, terus dengan serta merta dia sudah percaya dengan lawan jenisnya tersebut, terus video call-an. Dari video call terus lepas baju, ada kasus seperti itu, terus dia hancur,” ujar Koordinator Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPPA) Dinsos P3AKB Pati, Anggia Widiari.
Untuk itu, edukasi ini penting agar para siswa, khususnya siswa perempuan, agar tidak mudah termakan rayuan teman laki-laki.
Selain itu, para siswa juga diajarkan cara menghindari aksi bullying di sekolah, pentingnya menjaga kesehatan reproduksi di usai remaja, dan berani berbicara jika mengalami tindakan bullying atau pelecehan seksual.
“Pertama yaitu harus cermat dalam mengatur pola makan sehat, cermat dalam reproduksinya. Jadi tidak boleh sembarang orang itu memegang payudara, penisnya, vaginanya, terus pantat, dan sebagainya,” jelasnya.
Selain itu, Anggia berharap di lingkungan pendidikan tidak ada kasus bullying ataupun pelecehan seksual. Guru dan orang tua, lanjut Anggia, juga harus mendampingi serta mengawasi anak didiknya.
“Hal ini harus bareng-bareng, media kalau bisa berperan sama-sama menyiarkan edukasi kepada anak. Supaya benar-benar menggunakan media dengan baik. Orang tua dan guru harus bisa mendampingi dan mengawasi,” tutupnnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Harianmuria.com)