KUDUS, Harianmuria.com – Sebanyak 520 siswa-siswi SMP se-Kabupaten Kudus yang berasal dari keluarga kurang mampu menerima bantuan sosial pendidikan dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus.
Bantuan sebesar Rp 600 ribu per siswa itu disalurkan kepada siswa SMP baik negeri maupun swasta di wilayah Kabupaten Kudus secara langsung yang bertempat di Gedung Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus, Senin siang (31/10).
Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar Disdikpora Kabupaten Kudus, Afri Shofianingrum menjelaskan penyaluran bantuan tersebut dalam rangka meringankan beban orang tua siswa dan juga mengatasi ancaman putus sekolah karena terkendala ekonomi.
“Selain meringankan beban orang tua, kami juga berharap bantuan ini bisa menekan angka putus sekolah pada anak karena alasan ekonomi,” jelas Afri di lokasi.
Sebelumnya, pihak sekolah diminta mendata dan mendaftarkan siswanya yang kurang mampu untuk diusulkan sebagai penerima bantuan. Sementara bantuan yang dianggarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kudus setiap tahunnya sebesar Rp 600 ribu per siswa.
“Setelah data masuk kami verifikasi apakah dia layak menerima bantuan ini atau tidak,” begitu kata Afri.
Sedangkan total anggaran APBD yang dialokasikan untuk penyaluran bantuan sosial pendidikan pada siswa tingkat SMP ini mencapai 360 juta rupiah dan disalurkan kepada 520 anak.
Pihaknya berharap, bantuan ini dapat dimanfaatkan oleh para penerima secara tepat sasaran untuk kebutuhan sekolah dan perlengkapan sekolah lainnya.
“Kami harap bisa digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah, meringankan kebutuhan sekolah anak, dan menekan angka putus sekolah,” harapnya.
Salah satu siswi penerima bantuan sosial pendidikan ini, Neysa Salma mengaku sangat senang karena dapat menerima bantuan dari pemerintah. Bantuan tersebut, kata dia, akan digunakan untuk melunasi biaya SPP sekolah yang masih nunggak sebesar 2 juta rupiah.
“Alhamdulillah, senang sekali, terima kasih kepada pemerintah dan bapak ibu guru, bantuan ini akan saya pakai untuk bayar keperluan sekolah, soalnya masih nunggak 2 juta,” jelas siswi SMP PGRI Kudus itu.
Di sisi lain, Faila Cahaya, siswi SMP 3 Kudus juga merasakan hal yang sama. Siswi kelas 9 asal Pasuruan Lor itu mengaku senang menerima bantuan tersebut. Dirinya akan menggunakan bantuan itu untuk keperluan sekolah dan tambahan biaya ibunya berobat.
“Senang sih bisa menerima bantuan ini, Alhamdulillah, ini akan saya gunakan untuk berobat ibu yang sakit, dan untuk beli kebutuhan sekolah juga,” ungkapnya. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi – Harianmuria.com)