BLORA, Harianmuria.com – Cuaca ekstrem membuat banyak pohon tumbang dan menimpa jaringan listrik. Hal ini seringkali membuat pemadaman listrik di Kabupaten Blora karena terputusnya aliran.
“Pohon yang paling mayoritas mendominasi gangguan listrik di PLN, karena jalur kita itu sepanjang jaringan tegangan 20 kp itu kanan kiri masih banyak pohon. Padahal, standar kita itu minimal 3 meter harus bersih dari pepohonan. Jaringan listrik 20 kp itu, iya tidak ada pelindungnya, jarak 20-30 cm itu sudah bisa memotongkan jaringan,” kata Manager Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kabupaten Blora, Setiyo Karminto.
Pihaknya pun meminta masyarakat agar merelakan pohon yang mendekati jaringan listrik untuk dipotong.
“Yang punya pohon di dekat jaringan, terutama bambu, sering menyebabkan kena angin, hujan kemarin berturut turut, bambu merubuhi jaringan, menyebabkan mati di satu jalur. Bukan milik warga yang kena satu bambu itu, tapi seluruh satu jalur, bisa ribuan masyarakat padam listriknya,” tuturnya, Senin (24/10).
Setiyo Karminto juga mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap berbagai kemungkinan bahaya kelistrikan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk waspada jika air meninggi dan menyebabkan genangan, karena bisa mengancam keselamatan,” kata Setiyo saat ditemui di kantornya.
Menurutnya, apabila air sudah mulai memasuki rumah, masyarakat diimbau untuk segera mematikan listrik dari Miniature Circuit Breaker (MCB).
Apabila terjadi ancaman keselamatan dari jaringan listrik akibat potensi banjir atau imbas cuaca ekstrem lainnya, masyarakat diharapkan cepat melapor dan meminta penghentian pasokan listrik sementara kepada PLN.
“Tindakannya masyarakat diharapkan segera melapor PLN, kan sekarang sudah media online. Semua bisa lapor ke grup-grup WhatsApp, melapor ke kepala desa (kita sudah ada grupnya, red), dari situ langsung masuk kita, kita langsung secepatnya menangani,” imbaunya.
Sementara saat ini, PLN Blora masih melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Blora terkait rencana pemangkasan pohon yang mengganggu jaringan listrik. (Lingkar Network | Lilil Yuliantoro – Harianmuria.com)