KUDUS,Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus kembali mengadakan kegiatan Car Free Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Kawasan Simpang Tujuh, Minggu (29/5). Meski baru simulasi, masyarakat tetap antusias berkegiatan di area tersebut.
Diketahui, kegiatan CFD ini memang sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi. Namun, kini Pemkab Kudus mencoba mengadakan kembali hari bebas kendaraan tersebut. Hal ini lantaran Kabupaten Kudus sudah memasuki status PPKM level satu.
Meski baru simulasi, namun antusias masyarakat menyambut dibukanya kembali CFD sangat luar biasa. Syarifa, warga Desa Kaliputu mengaku antusias menghadiri simulasi CFD kali ini. Dirinya mengungkapkan kerinduannya akan momentum sosialisasi dengan masyarakat luas secara terbuka.
“Kangen banget dengan momentum keramaian seperti ini. Ini sebagai salah satu upaya bersosialisasi dengan lingkungan. Bisa olahraga sekaligus kulineran sambil bercengkrama dengan keluarga dan teman-teman,” ucapnya.
Ia pun berharap, pandemi Covid-19 bisa segera usai. Serta, lanjutnya, kegiatan masyarakat seperti CFD ini bisa kembali berjalan lagi.
“Semoga pandemi segera menjadi endemi agar kegiatan masyarakat dapat benar-benar kembali normal,” katanya.
Ketua Paguyuban PKL Kudus Yanuar Hilmi mengatakan, dirinya haru sekaligus bahagia atas dibukanya kembali CFD yang telah vakum selama dua tahun. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan unsur terkait dalam mempersiapkan gelaran simulasi CFD kali ini.
“Alhamdulillah kabar baik bagi kami para PKL, dengan dibukanya gelaran CFD semoga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat usai diterpa pandemi dua tahun,” ujarnya.
Bupati Kudus HM Hartopo pun turun langsung untuk memantau jalannya simulasi CFD kali ini. Ia menyampaikan, simulasi ini akan dijadikan bahan evaluasi untuk kegiatan CFD berikutnya.
“Ini baru simulasi sambil nanti kita evaluasi, apakah kedepannya akan kami perlebar kawasanya atau tidak. Tapi antusias masyarakat sangat luar biasa menyambutnya,” ungkapnya.
Hartopo mengimbau pada para pedagang dan masyarakat agar bersabar sementara dalam pelaksanaan CFD kali ini, pasalnya gelaran CFD ini merupakan simulasi dan masih dalam lingkup terbatas hanya sampai Jl. Kutilang (gang satu).
“Sementara hanya sampai Jl. Kutilang dan Jl. Dr. Ramelan berurutan dengan gang satu. Kuota pedagang juga masih dibatasi hanya 100 lapak,” katanya.
Hartopo juga meminta petugas yang berjaga untuk menghalau PKL liar yang tidak terdaftar dalam paguyuban PKL Kudus, agar suasana dapat kondusif dan tidak terjadi kerumunan yang padat. Hartopo berharap, dibukanya kembali CFD pasca pandemi dapat menumbuhkan geliat ekonomi masyarakat Kudus.
“Sementara PKL masih dibatasi, yang tidak terdaftar diharap bisa dihalau agar tidak terjadi kesemrawutan sehingga suasana tetap kondusif dan nyaman. Minggu depan usai evaluasi semoga bisa diperlebar kawasanya sehingga dapat menampung PKL lebih banyak lagi,” ucapnya. (Lingkar Network I isa I Harianmuria.com)