PATI, Harianmuria.com – Bupati Pati Sudewo menyoroti adanya praktik kejahatan di dunia pendidikan yang mengakibatkan siswa ataupun mahasiswa tidak memiliki kemampuan dan kompetensi sesuai indeks prestasi (IP) yang tertuang dalam ijazah.
Praktik kejahatan di dunia pendidikan mengakibatkan lulusan SMA ataupun sarjana zaman sekarang memiliki nilai maupun IP bagus, tetapi kemampuan yang dimiliki sangatlah lemah. Bahkan, mereka tidak menguasai ilmu di bidang pendidikan yang telah ia tempuh selama bertahun-tahun.
“Mencermati situasi dan kondisi yang terjadi belakangan ini, banyak sekali anak-anak mahasiswa maupun di SMA punya nilai yang tinggi, nilai bagus tetapi dia tidak punya daya saing, oleh karena ia minim dengan ilmu yang dia kuasai,” beber Sudewo.
Akibatnya, banyak lulusan SMA ataupun sarjana kesulitan mendapatkan pekerjaan. Mereka tidak mampu bersaing dengan pencari kerja lain yang benar-benar memiliki kemampuan sesuai bidang yang ditekuni.
“IP kumulatifnya tinggi, 3,7; 3,8; 3,9; 4.0 ketika kuliah. Namun dia lulus bergelar sarjana melamar pekerjaan di mana-mana tidak berhasil, tidak bisa mengerjakan ujian,” jelasnya.
Sudewo mengatakan, kondisi tersebut imbas dari oknum yang memanfaatkan dunia pendidikan sebagai ladang bisnis untuk menghasilkan uang. Parahnya, oknum tersebut dimungkinkan juga ada di Kabupaten Pati.
“Nilai tinggi itu ternyata sebuah kebohongan. Nilai tinggi itu ternyata modus terhadap dunia kejahatan di bidang pendidikan yang dilakukan oknum-oknum penyelenggara pendidikan di tanah air, termasuk mungkin di Kabupaten Pati. Punya nilai tinggi tapi ilmunya rendah,” tandasnya.
(SETYO NUGROHO – Harianmuria.com)