PATI, Harianmuria.com – Setelah sempat digelar dengan sederhana karena pandemi Covid-19, acara Haul Sunan Prawoto kembali digelar dengan meriah dengan melibatankan banyak unsur masyarakat sekitar.
Peringatan Haul Raden Haryo Bagus Hadi Mukmin atau yang dikenal dengan sebutan Sunan Prawoto, rutin digelar pada tanggal 15 Rajab di lingkungan pemakaman Sunan Prawoto.
Raja keempat Kesultanan Demak ini merupakan tokoh penting bagi masyarakat Desa Prawoto, Kecamatan Sukolio, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Sehingga setiap tahun selalu dilaksanakan Haul dengan rangkaian acara kirab, pengajian di makam Sunan Prawoto, dan diakhiri upacara ganti kelambu yang dilakukan pada tanggal 16 malam 17 Rajab.
Bertepatan dengan 16 Rajab 1444 H, Haul Sunan Prawoto kembali terselenggara secara meriah. Menurut Kepala Desa (Kades) Prawoto Ahmad Hyro Fachrus, tahun ini merupakan peringatan Haul Sunan Prawoto yang ke-45.
“Acara ini digelar kembali setelah pandemi corona. Maka masyarakat prawoto sangat antusias, tentunya dengan didukung cuaca cerah dan swadaya masyarakat, acara berjalan dengan meriah,”ungkapnya.

Nampak dalam acara tersebut, Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Joni Kurnianto dalam agenda Haul Sunan Prawoto. Dia menjelaskan maksud keikutsertaanya sebagai wujud kepedulian pembangunan daerah yang tidak hanya dalam segi infrastruktur, tetapi pelestarian dan pengembangan budaya dan tradisi setempat.
“Kami senantiasa terus dorong dan kembangkan tradisi seperti ini, karena ini merupakan aset tradisi budaya kita sendiri yang otentik. Tentunya harus kita ajarkan ke anak kita, dan para anak muda untuk melestarikan budaya seperti ini agar terjaga,”tuturnya.
Acara Kirab Sunan Prawoto dinilainya sangatlah unik dan menarik, karena dalam arakan-arakan tersebut menyertakan kain luwur atau penutup makam Sunan Prawoto untuk dibawa mengelilingi desa. Hingga sesampainya kain luwur tersebut di lokasi tujuan, juru kunci akan memasangkannya kembali ke makam Sunan Prawoto.
Selain Joni Kurnianto, kegiatan ini juga menarik perhatian anggota DPRD Jateng dari Komisi D, Kartina Sukawati juga ikut hadir pada gelaran tersebut. Wanita yang akrab disapa Bu Ina ini menyampaikan, kirab yang sempat vakum 3 tahun ini menjadi wujud syukur bahwa pandemi Covid-19 sudah menjadi endemi.

Bu Nia pun berharap, masyarakat dapat terus nguri-nguri budaya khas Kabupaten Pati ini.
“Ini sebagai penghormatan kita kepada waliyullah Sunan Prawoto, dan harapannya generasi setelah kita, terutama generasi milenial dan generasi Z bisa memahami dan mempertahankan ini untuk selamanya,”tuturnya.
Dirinya melanjutkan, sebenarnya Desa Prawoto telah ditetapkan sebagai desa religi. Hal ini mengingat adanya destinasi desa wisata religi skala nasional. Sehingga Haul Sunan Prawoto bukanlah agenda milik Kabupaten Pati saja, melainkan masuk hari penting dalam kalender provinsi dan nasional.
“Acara ini menjadi event tahunan yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar, apalagi desa prawoto merupan salah satu desa wisata religi di Pati. Maka kami selalu mendukung baik infrastruktur kegiatan di prawoto, terutama event seperti ini kita dukung penuh apa yang menjadi kesulitan dalam acara ini akan kita bantu,” pungkasnya.
Selain itu, kemeriahan acara ini juga terasa dengan antusias warga Desa Prawoto sendiri. Hal ini terbukti dengan jumlah penduduk sebanyak 12.600 orang tumpah ruah memadati jalan selama kirab berlangsung. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Harianmuria.com)