PATI, Harianmuria.com – Bupati Pati Sudewo menginstruksikan Direktur RSUD RAA Soewondo Pati untuk mengurangi pegawai non-aparatur sipil negara (ASN) sampai dalam jumlah yang rasional.
Menurut data, saat ini jumlah pegawai aparatur sipil negara di RSUD Soewondo sebanyak 569 orang, PPPK 110 orang, serta tenaga non-ASN/PPPK sebanyak 525 orang. Sudewo menilai jumlah tenaga non-ASN tersebut terlalu banyak.
“Saya perintahkan kepada Direktur RS Soewondo untuk mengurangi pegawai non-ASN sampai dalam jumlah yang rasional, karena sekarang sangat berlebih. Ada sekitar 500, logikanya cukup dengan 200-an,” kata Sudewo dalam keterangan tertulis yang diterima Harianmuria, Jumat (21/3/2025).
Menurut Sudewo, pengurangan pegawai non-ASN tersebut harus dilakukan untuk efisiensi. Pengeluaran RSUD Soewondo perlu dikurangi karena kondisi keuangan yang sangat memprihatinkan.
Bupati mengakui pegawai non-ASN memang tidak digaji dengan anggaran APBD, tetapi digaji oleh RSUD dalam sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Namun, gaji yang harus dikeluarkan itu pada akhirnya membuat keuangan RS menjadi terbebani.
Sudewo menegaskan, pendapatan RS yang minim berdampak pada pelayanan yang tidak baik. “Contoh ada 10 ruang operasi, yang 7 off karena rusak dan tidak ada uang untuk memperbaiki. Kamar pasien dan ruang tunggu pengap karena tidak dipasang AC atau sengaja AC-nya dimatikan. Untuk membuat gedung rawat inap dan poliklinik baru tidak bisa karena tidak ada uangnya,” bebernya.
Sebelumnya, saat melantik dr Rini Susilowati sebagai Direktur UPT RSUD RAA Soewondo pada 3 Maret 2025, Bupati Pati telah menitipkan amanat untuk melakukan rasionalisasi pegawai.
Sudewo menegaskan bahwa rasionalisasi diperlukan agar manajemen dan keuangan BLUD RSUD RAA Soewondo menjadi sehat.
“Meskipun BLUD secara mandiri adalah semacam perusahaan, tetapi kalau keuangannya sehat kan bisa untuk mengembangkan rumah sakit itu, membangun gedungnya, sarana prasarananya, untuk membeli alat kesehatan, untuk pendidikan spesialis, sehingga menjadi lebih besar. Dengan demikian pelayanan kepada masyarakat menjadi jauh lebih bagus,” urai Sudewo saat itu.
(SETYO NUGROHO – Harianmuria.com)