DEMAK, Harianmuria.com – Berbagai pertunjukan seni dan budaya lokal Kabupaten Demak akan meramaikan Festival Megengan dan Kirab Budaya Kabupaten Demak Tahun 2025, yang digelar pada Jumat (28/2/2025) di depan TIC Alun-Alun Demak.
Festival Megengan dan Kirab Budaya merupakan kegiatan rutin Kabupaten Demak yang digelar setiap tahun menjelang datangnya bulan suci Ramadan. Festival tersebut menjadi salah satu agenda yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Demak ketika menjelang Ramadan, seperti halnya tradisi Dandangan di Kudus dan Dugderan di Semarang.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Demak Endah Cahya Rini, festival tersebut akan dibagi menjadi tiga bagian, yakni Kirab Bupati beserta Forkopimda, Kirab Budaya yang diikuti oleh belasan kontingen, dan pertunjukan tari.
“Kirab Bupati dan Forkopimda, nantinya akan dimulai dari Pendapa menuju panggung kehormatan, sedangkan kirab budaya dimulai dari depan Kantor Dinas Pariwisata menuju ke panggung kehormatan,” katanya, Rabu (26/2/2025).
Kirab Budaya sendiri digelar untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Demak. “Kirab Budaya ini sebenarnya diadakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Demak yang seharusnya jatuh di tanggal 28 Maret, tapi kami ajukan ke 28 Februari bersamaan dengan Festival Megengan,” jelasnya.
Endah mengungkapkan, ada yang berbeda dalam penyelenggaraan Festival Megengan 2025 dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dalam Kirab Budaya besok akan ditampilkan pakaian pengantian jadul, mulai dari era tahun 1970-an hingga 2000.
“Jadi masyarakat terutama emak-emak kan nanti bisa bernostalgia saat dulu menikah menggunakan pakaian seperti itu,” ujarnya.
Kemudian, Festival Megengan tahun ini akan mengusung tema dengan nuansa Jawa, mulai dari MC menggunakan Bahasa Jawa hingga iringan alat musiknya. Tak hanya itu, makanan khas Sate Kiyong yang selalu ada di setiap Festival Megengan kemudian dijadikan ikon dalam Festival tersebut.
“Selain itu, kami juga akan menampilkan tari. Kalau biasanya hanya tarian Suko-Suko Megengan, kali ini juga ada Tari Ancak-Ancak Megengan. Jadi ada dua tari,” pungkasnya.
(BURHAN ASLAM – Harianmuria.com)