PATI, Harianmuria.com – Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati menargetkan luas tanam padi pada 2025 ini mencapai 108.000 hektare. Target tersebut meningkat 3.000 hektare dibanding luas tanam tahun sebelumnya.
“Di tahun 2025 ini memang kami perbanyak target luas tanam. Perhitungan kami di angka 108.000 hektare satu tahun,” kata Kepala Dispertan Kabupaten Pati Niken Tri Meiningrum, Kamis (27/2/2025).
Jika dibandingkan dengan luas tanam yang dicapai tahun lalu, target tersebut mengalami peningkatan. Pada 2024 lalu, luas tanam padi di Kabupaten Pati mencapai 105.000 hektare, meskipun terjadi bencana alam seperti banjir dan kekeringan yang mengakibatkan petani mengalami puso.
“Kami melihat tahun kemarin bisa mencapai 105.000 hektare luas tanam, meski ada bencana banjir dan kekeringan. Mudah-mudahan tidak ada bencana (tahun ini),” ujarnya.
Niken mengungkapkan, per 1 Januari hingga 25 Februari 2025 luas tanam di Kabupaten Pati sudah tercapai sebesar 16.443 hektare.
Angka tersebut masih kurang 991.557 hektare jika dibandingkan dengan luas tanah yang ditargetkan.
“Yang sudah ditanam, luas tanam padi pada Januari 6.184 hektare. Kemudian untuk Februari sampai tanggal 25 seluas 10.259 hektare,” katanya.
Niken berharap pada 2025 ini tidak ada bencana di Kabupaten Pati yang mengakibatkan petani mengalami puso, sehingga luas tanam yang ditargetkan bisa tercapai. “Harapan kami di 2025 kalau bisa tidak ada yang puso dan target tersebut bisa tercapai,” pungkasnya.
Salah seorang petani di Desa Plosorejo, Kecamatan Pucakwangi, Juyanto (61), mengaku bisa mendapatkan hasil panen yang bagus dari tiga petak sawahnya yang ditanami padi. Di musim tanam (MT) 1 ini, padi hasil tanamnya dijual dengan harga Rp60 juta.
“Sekarang harganya Rp 6.500 dari petani. Ini saya tebaskan padi saya, Rp20 juta sekitar 4 kotak. Aslinya ada tiga sawah tadi, ditebas Rp60 juta,” ungkapnya.
Di MT-1 ini, Juyanto menanam padi dengan jenis varietas M70D. Varietas tersebut dinilai bisa menghasilkan padi yang lebih banyak dibandingkan dengan varietas lainnya. “Ini jenis padinya 70. Harganya sedang stabil,” kata Jayanto saat ditemui di sawahnya.
(SETYO NUGROHO – Harianmuria.com)