BLORA, Harianmuria.com – Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Blora bekerja sama dengan Desa Wisata Institut Yogyakarta menggelar sarasehan identifikasi dan pengemasan paket wisata tematik.
Sarasehan digelar di Desa Wisata Tunjungan, Kecamatan Tunjungan, itu dirangkaikan aneka kegiatan paket wisata tematik bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Pemdes Tunjungan, pelaku UMKM, dan mahasiswa KKN-PPM UGM pada 8-9 Juli 2023 lalu.
Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinporabudpar Budi Riyanto menjelaskan, sarasehan tentang identifikasi dan pengemasan paket wisata tematik dilaksanakan sebagai rangkaian acara pendampingan desa wisata di Desa Tunjungan.
Selain Desa Tunjungan, pihaknya bekerja sama dengan Desa Wisata Institut Yogyakarta yang juga mendampingi Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon dan Desa Singonegoro, Kecamatan Jiken.
“Jadi sarasehan ini merupakan rangkaian acara pendampingan desa wisata di Desa Tunjungan,” katanya.
Selain sarasehan, juga dilakukan praktik pengemasan paket wisata tematik di desa Tunjungan, yaitu parmainan tradisional angon sapi.
“Sebelum permainan tradisional ditampilkan atraksi budaya ngalungi sapi. Kemudian gowes ke Bendungan Greneng sambil menikmati udara pedesaaan dan matahari pagi (sunrise), ada juga camping,” tambahnya.
Tradisi ngalungi sapi, jelasnya, sudah ada turun-temurun dari kakek nenek, zaman dahulu. Tradisi ini mempunyai maksud agar sapi-sapi mereka selamat, sehat dan berkembang biak menjadi banyak.
“Ini perlu kita lestarikan, dan bisa menjadi paket wisata menarik. Tradisi ngalungi sapi, jelasnya, memberikan kalung kepada sapi berupa ketupat dan lepet. Hal itu merupakan wujud syukur kepada Tuhan YME, karena sapi mereka diberi kesehatan dan membantu hasil pertanian,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tunjungan, Yasir, menyambut baik adanya pendampingan dan sarasehan yang difokuskan untuk pemajuan sektor pariwisata dan UMKM di desa setempat.
“Kami sangat menyambut baik adanya pendampingan desa wisata ini, sangat mendukung. Harapannya semua warga, khususnya Pokdarwis untuk saling berkoordinasi, guyub rukun mendorong meningkatkan pendapatan warga di sektor pariwisata,” ujarnya.
Di desa Tunjungan sendiri ada beberapa destinasi wisata yang dikembangkan, yaitu wisata Bendungan Greneng dan Kebun Duren (durian) Nglawungan. (Lingkar Network | Koran Lingkar)