SEMARANG, Harianmuria.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) menggandeng 18 perusahaan untuk menampung ribuan buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) massal akibat pailitnya PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Sakina Rosellasari, memastikan bahwa PHK massal ini tidak akan mengganggu iklim investasi di wilayah tersebut.
“Sembari menunggu investor yang akan mengambil alih manajemen Sritex, kami telah berkoordinasi dengan 18 perusahaan yang berpeluang menampung puluhan ribu buruh korban PHK,” ujar Sakina, Selasa (4/3/2025).
Berdasarkan koordinasi dengan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di berbagai sektor industri, termasuk tekstil, garmen, rokok, alas kaki, plastik, dan ritel. Lokasi perusahaan yang siap menampung eks pekerja Sritex itu berada di daerah Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali, Karanganyar, dan Surakarta.
“Kami mendorong perusahaan yang menyediakan lowongan pekerjaan agar mengutamakan merekrut korban PHK. Hal ini guna mencegah bertambahnya angka pengangguran di Jateng,” ungkap Sakina.
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengatakan pihaknya telah menggandeng sembilan perusahaan yang bergerak di berbagai sektor seperti garmen, sepatu, dan rokok untuk bisa menampung buruh Sritex yang di-PHK.
Luthfi tak menyebut nama-nama perusahaan tersebut, tetapi ia memastikan ada peluang untuk ditampung di sana dengan catatan memenuhi syarat. “Sudah rapat dengan HRD perusahaan dan dinas, biar bisa ditampung. Catatannya usia tidak lebih dari 45 tahun,” katanya, Senin (3/3/2025).
Sementara itu, bagi buruh Sritex yang tak ingin bekerja lagi tetapi memilih berwirausaha maka Pemprov Jateng juga memfasilitasinya. Mereka akan diberikan pelatihan sesuai melalui Balai Latihan Kerja (BLK) milik Pemprov Jateng.
(RIZKY S – Harianmuria.com)