REMBANG, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melalui program pemerataan penduduk transmigrasi tengah membuka peluang bagi masyarakat yang ingin menjadi transmigran. Sosialisasi pun terus dilakukan, baik melalui media elektronik maupun melalui tatap muka.
Salah satunya, sosialisasi tatap muka yang dilaksanakan di aula lantai 4 kantor Bupati Rembang pada Rabu (14/12). Sebelumnya, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di bulan Mei kemarin. Sedangkan kali ini pemerintah desa dari lima kecamatan turut diundang, yaitu Rembang, Sulang, Bulu, Kaliori, Sumber dan Gunem
Kabag Kesra Setda Rembang , Suyanto mengatakan tidak ada batasan kuota bagi warga yang minat mengikuti program tersebut.
Saat ini sudah ada satu keluarga terdiri atas 4 orang yang mendaftar untuk ikut transmigrasi tahun 2023.
Satu keluarga tersebut berasal dari Desa Sumberjo Kecamatan Rembang Kota. Mereka ialah Sarwan dan istrinya Siti Aminah, serta dua anaknya Rahmat Fauzi dan Dwi Kiswanto.
Lembar persyaratan Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga sudah diterima oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Rembang.
Terkait lokasi tujuan transmigrasi, Kabag Kesra menuturkan belum ada informasi pastinya. Namun, muncul kemungkinan tujuannya di provinsi Sulawesi Barat dan Kalimantan Tengah.
Suyanto mengatakan bahwa di lokasi tujuan, transmigran sudah diberikan fasilitas rumah dan lahan terbuka untuk diolah. Tak hanya itu, sejumlah fasilitas lain juga disiapkan oleh pemerintah, termasuk kebutuhan pangan.
“Fasilitasi pelatihan, pemberangkatan, uang saku, tempat di sana, membantu data kependudukannya, sampai panen pertama difasilitasi. Artinya panen pertama, tinggal di sana sebagai apa? Kalau musiman berarti enam bulan, intinya sampai makan hasil panennya yang pertama, ” ujarnya.
Bagi yang mendaftar akan ada tes terlebih dahulu untuk mengetahui bagaimana tekad dan kesiapannya untuk ikut program transmigrasi. Jika lulus maka akan diikutkan pelatihan terlebih dahulu.
“Ada pelatihannya dulu, minimal dasarnya mengolah lahan pertanian. Tanahnya di tempat tujuan seperti apa , cocoknya tanam apa , alatnya juga terkadang berbeda.” ucapnya.
Adapun syarat lainnya, calon transmigran yang boleh mengikuti program ini usianya maksimal 50 tahun saat pemberangkatan atau masih usia produktif, serta harus sudah berumah tangga. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)