BLORA, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menargetkan perluasan areal tanam tembakau naik 500 hektare (ha) pada tahun 2025, sehingga total luasan tanam di Blora tahun ini mencapai 3.300 ha.
“Pada masa tanam 2024 luas areal tanaman tembakau di Blora sudah mencapai 2.800 ha,” kata Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Blora Ngaliman, Kamis (20/3/2025).
Menurutnya, target kenaikan luasan lahan 500 hektare tersebut lebih kecil dibandingkan penambahan luasan tembakau dari tahun 2023 ke 2024.
“Tahun 2024 kita naikkan luasan tanam tembakau hingga 1.600 hektare. Kalau untuk tahun ini kita targetkan tetap naik. Namun hanya sekitar 500 hektare,” ujarnya.
Ngaliman mengungkapkan, bertambahnya luasan areal tanaman tembakau akan berkontribusi pada naiknya nominal Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang diterima Pemkab Blora dari Pemerintah Pusat.
Tahun ini DBHCHT yang diterima Pemkab Blora mencapai Rp22,28 miliar, naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp16,14 miliar. Kenaikan sekitar Rp6,14 miliar berkat meningkatnya luasan areal tanam tembakau.
D4 Blora menjadi salah satu dari tujuh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mendapat kucuran DBHCHT tahun ini. Dari total DBHCHT Rp22,28 miliar, jatah untuk DP4 Blora sebesar Rp4,05 miliar.
“DBHCHT senilai Rp4,05 miliar itu akan kami gunakan untuk peningkatan kualitas tembakau yang dihasilkan dari Blora. Kalau sasaran DBHCHT sudah jelas, yaitu petani yang menanam tembakau,” jelas Ngaliman.
Nantinya, lanjut Ngaliman, para petani tembakau di Kabupaten Blora akan mendapatkan kegiatan yang bersumber dari DBHCHT Tahun 2025. Program untuk petani tembakau diharapkan berdampak pada peningkatan kualitas produksi tembakau dan menambah luasan area tanam tembakau.
Ia menambahkan, saat ini Pemkab Blora sedang getol menarik minat para milenial untuk menjadi petani. Beberapa terobosan dilakukan, mulai dari pelatihan pertanian hingga pembinaan manajerial pertanian.
(EKO WICAKSONO – Harianmuria.com)