KUDUS, Harianmuria.com – Menjelang puncak Buka Luwur Sunan Kudus, Senin, 15 Juli 2024 panitia memasak sebanyak 40 ribu nasi bungkus yang akan dibagikan kepada masyarakat besok.
Ketua Yayasan Menara Sunan Kudus, Deny Nur Hakim menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan berbagai aktivitas, seperti penyembelihan hewan, memasak nasi, serta pengolahan daging hewan tersebut.
“Kami melakukan kegiatan ini secara bersamaan. Setelah penyembelihan hewan sodaqoh, langsung kita masak hewan itu. Untuk nasi, kami memasak sekitar 9,1 ton, sama seperti tahun lalu. Hewan yang disembelih dan sedang dalam proses masak, kerbau sebanyak 22 ekor dan kambing sebanyak 68 ekor,” ujar Deny Nur Hakim.
Distribusi nasi bungkus ini dilakukan melalui tiga cara. Pertama, pembagian menggunakan kupon atau kartu yang memudahkan masyarakat mendapatkan informasi. Kedua, pembagian melalui jaringan P3B (Perhimpunan Pemangku Punden dan Belik) yang memiliki 500 titik di seluruh Kabupaten Kudus. Ketiga, pembagian secara langsung kepada masyarakat umum.
“Sodaqoh ini sebenarnya dari masyarakat, jadi kita kembalikan kepada masyarakat. Untuk distribusi menggunakan kupon, pembagian dilakukan besok pagi mulai jam 03.00 WIB, agar bisa digunakan untuk sahur. Distribusi melalui P3B InsyaAllah setelah subuh, dan distribusi umum akan dilakukan besok pagi pukul 05.30 WIB,” jelas Deny.
Dalam acara ini, nasi bungkus diolah menjadi dua jenis masakan yakni jangkrik dan uyah asem. Masakan jangkrik berkuah, sementara uyah asem tidak berkuah. Namun untuk distribusi kali ini, panitia memilih masakan uyah asem karena lebih tahan lama dan tidak cepat basi dibandingkan jangkrik yang berkuah.
“Hasil sodaqoh yang kita olah tadi kita olah dengan dua jenis masakan. Nasi bungkus yang akan dibagikan adalah masakan uyah asem, karena lebih tahan lama. Distribusi akan dimulai besok pagi,” tambah Deny.
Sebagai informasi, acara Buka Luwur ini melibatkan sekitar 1.200 orang yang terdata pada hari ini. Semua pihak yang terlibat bekerja sama untuk memastikan kelancaran acara dan pendistribusian nasi bungkus kepada masyarakat. Kegiatan Buka Luwur Sunan Kudus ini bukan hanya sebagai bentuk syukuran dan sodaqoh, tetapi juga sebagai upaya mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan masyarakat Kabupaten Kudus. Tradisi yang sudah berlangsung lama ini selalu dinanti-nantikan oleh masyarakat setiap tahunnya.(Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Harianmuria.com)