BLORA, Harianmuria.com – Markas GRIB Jaya Kabupaten Blora digeruduk Pemuda Pancasila pada Senin, 13 Januari 2025. Ketegangan ini terjadi lantaran organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) menolak adanya ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu atau GRIB.
Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Munaji mengakui bahwa pihaknya tidak suka adanya GRIB di Kabupaten Blora.
“Perlu diingat yang saya sampaikan, bahwa Pemuda Pancasila dan masyarakat tidak suka hadirnya GRIB di Blora. Kalau ada, pasti akan berurusan dengan kita,” jelasnya.
Ormas Pemuda Pancasila sendiri datang dengan sekitar 70 anggota mendatangi Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GRIB Jaya yang berada di wilayah Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora.
Munaji menilai bahwa keberadaan ormas GRIB Jaya masih ilegal. Bahkan diungkapkannya bahwa keberadaan anggota GRIB malah membuat warga resah.
“Kalau mau jadi organisasi di Blora, izin legalitas harus dipenuhi dulu. Jangan menjadi preman seperti itu. Itu saya sampaikan. Ini Blora bukan Timor Timur. Kalau menjadi organisasi tolong kepentingan masyarakat diutamakan, jangan kepentingan perut sendiri,” tegas dia.
Sementara itu, Ketua DPC GRIB Jaya Kabupaten Blora, Sugiyanto membantah soal legalitas GRIB Jaya. Menurutnya ormas yang dibawahinya itu sudah legal.
“Ya kalau menurut saya pribadi saya nggak tahu kok, jelas legalitas saya juga jelas. Lha mau dibubarkan atas dasar apa? Ini kan sebuah organisasi sudah jelas, jelas semuanya. Bahkan kita diakui secara nasional,” tegas dia.
Sugiyanto menambahkan ormas dengan ketua umum Hercules di Kabupaten Blora, yang baru berdiri tiga bulan itu sudah memiliki sekitar 750 anggota.
Dia juga mengaku merasa heran dengan ormas Pemuda Pancasila yang tidak ingin adanya GRIB Jaya berdiri di Blora. Namun demikian, dirinya merasa tidak terpancing atas kedatangan ormas Pemuda Pancasila.
“Visi misi dari sana (Pemuda Pancasila) untuk ke sini saya juga tidak tahu. Mau membubarkan dasarnya apa saya juga tidak tahu. Makanya anggota ya silent-silent aja. Jadi untuk anggota saya sementara tidak akan terpancing itu. Karena itu hanya membuat keributan saja. (Legalitas) resmi mas semuanya 100 persen sudah ada,” tegasnya soal legalitas organisasi.
Ketua MPC Pemuda Pancasila Blora Dipolisikan Divisi Hukum GRIB Jateng

Buntut atas perkara itu, Divisi Hukum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu atau GRIB Jawa Tengah, Subandi melaporkan Ketua Majelis Pimpinan Cabang atau MPC Pemuda Pancasila (PP) Blora.
“Terkait kejadian yang ada di kabupaten Blora, kami selaku Divisi Hukum GRIB siap mengawal aturan-aturan di negara kita. Ini negara hukum, bukan sewenang-wenangnya menang sendiri,” kata Subandi, Selasa, 14 Januari 2025, paska menggelar aksi di Alun-alun Kabupaten Blora sebelum berangkat menuju Polres Setempat.
Menurutnya, aksi yang dilakukan oleh oknum Organisasi Masyarakat atau Ormas PP sudah melewati batas-batas aturan yang berlaku.
“Semua ada aturanya. Nanti langkah kita kedepannya akan mengikuti prosedur hukum yang berlaku. Terlapornya Ketua MPC PP Blora Munaji,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan, pelaporan itu diniatkan untuk mendesak aparat penegak hukum melakukan penangkapan oknum yang telah membuat gaduh.
“Semua anggota GRIB merasa sakit hati karena ucapannya ada unsur kebencian,” kata dia.
Selanjutnya ia menilai, atas perilaku oknum Pemuda Pancasila itu, mengakibatkan seluruh anggota GRIB se-Jawa Tengah merasa sakit hati. Namun, ia menekankan kedatangan ribuan anggota tidak ada maksud merusak maupun mendatangi markas PP.
“Kedatangannya ke Kabupaten Blora tidak ada niat untuk menggeruduk markas PP. Ini aksi damai. Kami ini sebagai grib di Jawa Tengah, tidak ingin seperti itu (yang dilakukan oleh anggota ormas PP, red.),” kata dia.
Divisi Humas GRIB Jawa Tengah Dony Wahyudi mengungkapkan insiden tersebut hanya ada di Kabupaten Blora. Sehingga ia menilai hanya dilakukan oknum Ormas PP yang ada di Kabupaten Blora.
“Semua kejadian itu murni dilakukan oknum, ini urusannya perseorangan,” kata dia
Selanjutnya, Wahyudi pun menekankan bahwa hubungan GRIB bersama ormas Pemuda Pancasila saat ini harmonis tanpa perselisihan. Bahkan belum lama ini, ungkap Dony, Ketua PP dan Ketua GRIB Jawa Tengah baru saja bertemu. (Hanafi | Eko Wicaksono | Harianmuria.com)