KUDUS, Harianmuria.com – Untuk menjaga kondusifitas di Kabupaten Kudus, pihaknya pun rutin mengadakan sosialisasi terkait wawasan kebangsaan. Salah satunya yakni melalui kegiatan seminar Gerakan Nasionalisme Merah Putih yang diadakan di Hotel Griptha Kudus, Kamis (10/11).
Bupati Kudus, HM Hartopo menyampaikan dengan menjaga kondusifitas di wilayah Kabupaten Kudus, akan tercipta iklim ekonomi yang baik. Apalagi, banyak investor maupun konsumen yang juga mempertimbangkan kondusifitas wilayah untuk membeli suatu produk.
Selain itu, upaya ini pun akan membantu memperkuat konsumsi produk dalam negeri.
“Kita harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Jangan sampai terpengaruh dengan budaya yang dapat memecah belah bangsa,” kata Hartopo.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kudus, Mohammad Fitrianto menjelaskan seminar tersebut diadakan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat.
Sementara tema yang diangkat dalam seminar yakni Memperkokoh Wawasan Kebangsaan dalam rangka Menghadapi Resesi Ekonomi bagi Pelaku Industri di Kabupaten Kudus.
“Peserta kegiatan ini berjumlah 225 orang yang terdiri dari karyawan PT Pura Group, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI), Penghayat Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) dan Purna Paskibraka Kudus,” sebutnya.

Adapun narasumber dalam kegiatan tersebut yakni Bupati Kudus HM Hartopo, Ketua DPRD Kudus Masan, Ketua FKUB Kudus Prof Ihsan, serta Kepala Unit Keamanan Khusus Satintelkam Polres Kudus Iptu Subkhan.
“Tujuan kami mengadakan kegiatan ini yaitu untuk mewujudkan Kudus yang kondusif. Sehingga terhindar dari segala permasalahan yang berpotensi menimbulkan konflik sosial, konflik SARA dan ganguan keamanan dari kelompok radikal yang dapat mengganggu ideology Pancasila,” paparnya.
Direktur HR-GA PT Pura Group, Agung Subani mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Pemkab Kudus atas terciptanya kondusivitas masyarakat di wilayah setempat selama ini.
“Kegiatan seperti ini mutlak diperlukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Khususnya kegiatan ini juga mendukung kami selaku pelaku industri,” ucapnya.
Ia memaparkan bahwa PT Pura memiliki sasaran sektor market lokal 30 persen, pemerintahan 40 persen, dan sektor eksport 30 persen. Dirinya mengungkapkan, konsumennya kebanyakan selalu memastikan kondusivitas wilayah sebelum membeli produk dalam negeri itu.
“Konsumen kami memang membutuhkan keterjaminan bahwa di Kudus kondusif, untuk memastikan produk yang diorderkan ke kami dapat berjalan dengan lancar tanpa ada kendala. Baik dari sisi produksi maupun distribusi,” bebernya.
Agung menerangkan, kondusifitas wilayah akan mendukung kondisi pasar ekonomi. Apalagi, program-program pemerintah saat ini sudah pro terhadap produk dalam negeri.
“Kebijakan pemerintah saat ini, untuk semua pengadaan barang yang ada di Indonesia itu diprioritaskan kepada produk dalam negeri. Ini kebijakan yang baik, karena imbasnya tidak hanya ke perusahaan besar tapi juga bisa menggandenng UMKM-UMKM yang ada di wilayah setempat,” terangnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Harianmuria.com)