PATI, Harianmuria.com – Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Riyoso menilai perbaikan jalan rusak di Kabupaten Pati tak bisa maksimal secara fungsional.
Hal tersebut dikarenakan masih banyaknya jalan rusak meskipun seringkali dilakukan perbaikan. Terlebih di tengah intensitas hujan yang masih tinggi, sehingga perbaikan jalan akan berlangsung tidak efektif dan hanya membuang anggaran.
“Jalan rusak itu tidak bisa langsung ditangani, karena menangani jalan di kondisi seperti ini (musim hujan) sia-sia saja, malah bisa anggarannya habis. Apalagi sebelum di cor itu, misalnya yang pola tidak hotmix ya, pola yang katakanlah perbaikan dengan base course,” ungkap Riyoso, baru-baru ini.
Ia mengaku DPUTR telah melakukan peninjauan terhadap jalan kabupaten yang kembali mengalami kerusakan.
Dirinya menyebut, ke depan dimungkinkan akan ada perbaikan jalan kabupaten yang rencananya bisa terealisasi sekitar bulan Maret.
“Dalam perbaikan jalan kita ini sudah melihat kondisi cuaca. Melihat cuaca seperti ini yang masih sering hujan. Jikalau kita masih memaksakan untuk dilakukan perbaikan dan peningkatan jalan kan bisa mubazir. Maka kemungkinan jalan kabupaten dilakukan rehab pada bulan Maret. Bisa saja pada Februari, jika cuaca sudah membaik,” jelasnya.
Selain karena faktor alam, dirinya menjelaskan kerusakan jalan dapat terjadi karena material konstruksi yang buruk, kondisi tanah dasar yang tidak stabil, proses pemadatan di atas lapisan tanah dasar kurang baik dan tonase atau muatan kendaraan-kendaraan berat melebihi kapasitas.
Lebih lanjut, Riyoso memastikan budget perbaikan telah dialokasikan dalam APBD 2023 oleh Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro.
“Anggaran kita terbagi-bagi, ada yang dari dana bantuan Provinsi mencapai Rp 9,5 miliar. Dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sekarang sudah tidak ada, kemudian dari APBD ini juga terbagi-bagi, ada di Prawoto, Runting-Guyangan, Kuniran, Pati-Puncel,” pungkasnya. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Harianmuria.com)