PATI, Harianmuria.com – Pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Kecamatan Dukuhseti diminta menjadi garda terdepan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya dengan menerapkan tradisi gotong royong di tengah masyarakat.
Demikian pesan Camat Dukuhseti, Agus Sunarko di hadapan puluhan anggota Karang Taruna Kecamatan Dukuhseti dan desa yang ada di Dukuhseti. Kegiatan Halal Bihalal Karang Taruna yang juga dihadiri perwakilan anggota karang taruna desa se-Kecamatan Dukuhseti itu dipusatkan di Kantor Desa Banyutowo.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini, yang merupakan bentuk karang taruna di Dukuhseti tetap exis. Harapannya, sikap kekeluargaan dan gotong royong sebagai sebagai warisan leluhur bisa terawat, hidup dan terus membumi,” kata Agus Sunarko kemarin (16/5).
Selain gotong royong, nilai Pancasila yang bisa dengan mudah diamalkan kaum milenial yakni menjaga toleransi, baik toleransi perbedaan agama, suku, ras dan menghormati kebudayaan daerah lain.
“Selain itu, karang taruna harus sinergi dengan stakeholder baik itu pemerintahan di desa dan tingkat kecamatan,” imbuhnya.
Berpikir positif dan selalu berprasangka baik harus selalu dikedepankan oleh pemuda. Mengingat, pemuda adalah penerus tongkat estafet pembangunan bangsa.
“Sehingga harus ada semangat pantang menyerah. Menjaga sikap gotong-royong demi mewujudkan kondusifitas wilayah,” pintanya.
Hal senada juga diungkapkan Kapolsek Dukuhseti, AKP Sukarno. Pihaknya bersama jajaran berterima kasih atas sinergi yang telah terbangun dengan karang taruna.
“Kondusifitas yang terbangun di Dukuhseti selama ini tak lepas dari peran pemuda. Kita harus jaga dan terus tingkatkan sinergi ini. Karena, masa depan negara bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh generasi muda sebagai agen perubahan,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Karang Taruna Kecamatan Dukuhseti, Zaenal Arifin menekankan, kepada pemuda untuk terus mengawal kondusifitas wilayah. Mengingat, pemuda menjadi pemegang kendali utama saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di lingkungan.
“Apalagi, sebentar lagi akan ada banyak kegiatan sedekah bumi yang sifatnya mendatangkan massa di desa. Sehingga, Dukuhseti yang dulunya mendapatkan citra negatif karena kenalanan remajanya kini berubah positif. Dan Dukuhseti bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” harapnya.
Peran pemuda, lanjut Arifin, sebagai sebagai agent of change atau agen perubahan. Artinya bahwa pemuda memiliki peranan untuk menjadi faktor terpenting dari kemajuan bangsa itu sendiri, baik buruknya suatu negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris kekayaan bangsanya.
“Generasi muda harus mempunyai integritas dalam membangun bangsa dan negaranya, bermoral, nasionalis, berdaya saing, berilmu dan mampu beradaptasi dalam teknologi untuk bersaing secara global,” pungkas Arifin. (Lingkar Network | Harianmuria.com)