PATI, Harianmuria.com – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Pati masih menunggu instruksi dari pusat untuk melaksanakan program penyerapan Gabah Kering Panen (GKP) dari petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram (kg).
Program tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk menyejahterakan petani yang diatur dalam Keputusan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 14 Tahun 2025 yang mengubah Keputusan Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025.
“Untuk program yang serapan GKP itu, kita masih menunggu petunjuk teknis (juknis) sama Standard Operating Procedure (SOP) dari pusat. Karena memang baru diputuskan kemarin tanggal 29 Januari 2025, terkait gabah kering panen itu Rp 6.500,” ujar Pimpinan Bulog Pati Nur Hardiyansyah di Pati, Jawa Tengah, Jumat (31/1/2025).
Untuk melaksanakan program tersebut, pihaknya pun tengah bersiap dengan cara memperluas kerja sama yang dijalin dengan mitra Bulog. Seperti gabungan kelompok tani (gapoktan) dan tempat penggilingan padi. Saat ini, mitra Bulog yang sudah dilibatkan sebanyak 59 gapoktan yang tersebar di Karesidenan Pati, meliputi Blora, Rembang, Pati, Kudus, dan Jepara.
Lebih lanjut, Hardiyansyah menyampaikan bahwa pelaksanaan program penyerapan GKP dari petani masih terkendala dengan terbatasnya dryer atau pengering gabah yang dimiliki.
“Bulog juga keterbatasan untuk dryer atau pengering gabah, sekarang kita mempersiapkan untuk bekerja sama dengan pengusaha perberasan di Kabupaten Pati maupun kabupaten lain,” jelasnya.
Hingga kini, pihaknya masih menerapkan program penyerapan beras dari petani dengan harga Rp 12 ribu per kilogram. Tercatat per 31 Januari 2024, Bulog Kantor Cabang Pati sudah menyerap beras dari petani lokal sebanyak 322 ton.
“Sampai saat ini sesuai ketentuan itu kita terimanya Rp 12 ribu per kilogram di gudang kami,” imbuhnya. (SETYO NUGROHO – Harianmuria.com)