BLORA, Harianmuria.com – Bupati Blora Arief Rohman menyambut gembira turunnya angka kemiskinan di wilayahnya. Berdasarkan data dan informasi kemiskinan kabupaten/kota di Indonesia yang dirilis BPS tahun 2022, angka kemiskinan di Blora turun dari 12,39 persen menjadi 11,53 persen.
“Ini menjadi kado di Ultah Blora ke-273. Kerja keras belum selesai memang untuk terus menurunkan angka kemiskinan di Blora. Terima kasih kepada semua pihak atas dukungannya, terkhusus untuk Wakil Bupati, Tri Yuli Setyowati ST. MM, selaku Ketua Tim percepatan pengentasan kemiskinan,” ungkapnya, Rabu (30/11).
Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, mengatakan hasil itu memang patut disyukuri, meskipun sebenarnya belum memenuhi target, yakni sebesar 11,4 persen.
“Untuk tahun 2023 mudah-mudahan angka kemiskinan di Blora bisa turun secara signifikan,” harapnya.
Diketahui, persoalan kemiskinan di Kabupaten Blora menjadi perhatian serius oleh pemerintah kabupaten. Pada 2021, Kabupaten Blora berada di garis kemiskinan di angka 12,39 persen.
Berbagai upaya dilakukan oleh pemimpin di Blora, baik Bupati Arief maupun Wakil Bupati Etik. Di antaranya, sempat belajar dan diskusi panjang lebar soal kemiskinan di Kantor BPS. Harapannya bisa ada solusi dan pemecahan terkait resep jitu untuk menurunkan kemiskinan di Blora.
Namun di lain sisi, ada banyak faktor yang membuat warga tersebut bisa dikatakan miskin. Salah satunya yaitu, meski warga memiliki 10 sapi dan tanah luas, tapi kondisi rumah masih beralaskan tanah, tembok gedek, serta tidak punya MCK, mereka masih tergolong miskin. (Lingkar Network | Lilik Yiliantoro – Harianmuria.com)