KUDUS, Harianmuria.com – Permasalahan sampah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah sebagai imbas dari penyegelan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo sejak sepekan lalu tepatnya pada Kamis (16/1/2025) masih bergulir. Permasalahan ini pun mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus karena dinilai bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Menurutnya akibat dari penutupan TPA tersebut, sampah mulai menumpuk di berbagai sudut wilayah Kabupaten Kudus. Bahkan di pinggir jalan utama.
Hal ini lantaran Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang ada di desa-desa sudah mulai penuh sehingga tidak bisa lagi menampung sampah dari rumah-rumah warga.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat DKK Kudus Nuryanto menyampaikan bahwa kondisi tersebut bisa mengancam kesehatan masyarakat setempat. Menurutnya, sampah yang menumpuk di berbagai titik itu dapat menimbulkan beragam penyakit. Di antaranya gangguan pernapasan, diare, hingga penyakit tipes.
“Tumpukan sampah bisa menimbulkan banyak penyakit. Baunya yang tidak sedap dapat menimbulkan gangguan pernapasan,” ucapnya di Kudus, Kamis (23/1/2025).
Ia menyampaikan bahwa keberadaan sampah juga berpotensi memunculkan lalat yang begitu banyak. Lalat inilah yang menyebabkan masyarakat mengidap diare maupun tipes. Lalat yang masuk ke dalam rumah kemudian hinggap ke makanan tentunya bisa menyebarkan penyakit.
Apalagi, lanjut dia, di musim hujan seperti saat ini sampah yang menumpuk dapat menimbulkan bau busuk. Air hujan yang mengenai sampah apabila masuk ke sungai juga dapat menimbulkan pencemaran air.
“Resapan air tanah bisa tercemar akibat sampah yang tak kunjung diambil. Bahkan, masyarakat bisa berpikiran membuang sampah di sungai sehingga menjadi kotor, bisa menyumbat aliran air, dan menimbulkan bau tak sedap,” imbuhnya. (NISA HAFIZHOTUS SYARIFA – Harianmuria.com)