PATI, Harianmuria.com – Jalur pantura di Kabupaten Pati masih lumpuh. Kemacetan yang terjadi pada Jumat (3/3) dari arah barat ke timur mencapai sekira 23 kilometer.
Antrean panjang yang berlangsung, disebabkan dua proyek besar pembangunan jembatan Juwana dan perbaikan jalan Juwana-Batangan secara bersamaan. Belum lagi jalur alternatif Sampang, Jakenan terendam banjir.
“Hal tersebut diperparah dengan kondisi jalan yang rusak parah, kemudian bahu jalan dilokasi perbaikan jalan yang sementara ini digunakan lintasan kendaraan juga menjadi hancur karena hujan yang sangat tinggi. Sehingga menjadi perlambatan kendaraan yang cukup parah,” ungkap Kabag Bin Ops (KBO) Satlantas Polresta Pati Ipda Muslimin ketika ditemui pada Jumat (3/3).
Ia mengatakan, akibat curah hujan yang tinggi, sebagian jalan alternatif yang biasanya bisa dilalui kendaraan kecil lumpuh terendam banjir. Hal ini pun membuat macet kian parah.
“Jadi ini kan ada kendala sebetulnya, disamping jalan rusak, untuk jalan alternatif yang biasa kita pergunakan untuk kendaraan kecil. Kondisinya sebagian ada yang tergenang banjir. Maka ada perubahan penerapan jalan alternatif,”jelasnya,” jelasnya.
Pihak satlantas akhirnya membuat rekayasa lalu lintas. Jalur alternatif yang sekarang dipakai, mulai dari jalur lingkar selatan pati Desa widorokandang, kemudian mengarah ke jalan lingkar selatan Desa Ngantru. Selanjutnya dari Ngantru mengambil jalur ke arah Gabus, setelah itu masuk Winong. Lalu dari Winong ambil arah ke Pucakwangi.
“Sebenarnya lebih efektif lewat Sampang kemudian Glonggong. Tetapi kondisinya alternatif Glonggong sedang tergenang air dan banjir, antrian juga melebihi Sampang, maka akses ke sampang tertutup,”ujarnya.
Di sisi lain, cuaca pada Jumat (3/3) kemarin cukup cerah dan mulai terjadi pergerakan secara berangsur-angsur meskipun antrean kendaraan masih mengular panjang. Namun, Ipda Muslimin mengatakan, kondisi tersebut sudah lebih baik walaupun laju kendaraan masih merayap.
Sementara itu, Kasatlantas Kompol Asfauri menegaskan bahwa pihaknya akan selalu siaga membantu mengurai macet.
“Jadi untuk itu kita juga selalu siap karena dalam kondisi seperti ini kita juga mendorong untuk pekerjaan ini cepat diselesaikan,” tegasnya.
Disamping itu, dari pihak kepolisian dan pelaksana pembangunan jembatan Juwana telah melakukan upaya pengurukan jalan untuk mempermudah laju kendaraan.
“Di beberapa titik memang ada pengerjaan pengurukan dimana ini untuk memperlancar jalannya lalu lintas, disamping kita juga menerjunkan beberapa personil anggota kami di beberapa titik perlambatan. Jadi kita membantu bagaimana pekerjaan ini bisa cepat terselesaikan,” jelasnya.
Pengurukan sementara ini dilakukan untuk mencegah jatunya korban di jalur utama Pati-Rembang tersebut.
Supervisior PT Bukaka, Sindu Yoga Prakosa yang menjadi pelaksana proyek pembangunan jembatan Juwana berharap dengan pengururkan tersebut dapat menjadi alternatif sementara, sembari menunggu kondisi cuacara yang memungkinkan untuk dilakukan perbaikan permanen.
Untuk diketahui, jalan jembatan lama Juwana kini jadi akses utama kendaraan muatan besar menuju Rembang. Curah hujan yang cukup tinggi dibarengai dengan melintasnya truk muatan berat membuat jalan tersebut menjadi berlubang besar.
Kerusakan tersebut terjadi di jemabatan lama Juwana dari arah Juwana menuru Pati, diikuti dengan tikungan dari Pati menuju jembatan Juwana lama. (Lingkar Network | Mishbah/Salam – Harianmuria.com)