REMBANG, Harianmuria.com – Terjangan arus sungai telah membuat jembatan di Desa Bancang Kecamatan Sale Kabupaten Rembang ambles pada Jumat (25/11) sekitar pukul 05.30 WIB.
Camat Sale, Moh Imron menyampaikan sejak Kamis malam hujan terus mengguyur dan mengakibatkan naiknya debit air. Air pun meluap dan membuat arus sungai kian deras hingga menggerus pondasi jembatan.
“Kamis siang sampai magrib itu intensitas hujan tinggi. Aliran sungai dari barat itu besar. Pondasi jembatan ini seperti tergerus aliran air sungai, jadinya putus,” terangnya.
Usai mendapatkan informasi ambrolnya jembatan, Moh Imron langsung melaporkannya ke Bupati Rembang dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang dalam hal ini adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Akibat ambrolnya jembatan penghubung Dusun Bancang bawah (Kentong) dengan Bancang atas itu, mobilitas warga setempat menjadi terganggu.
“Setidaknya ada 131 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di Dusun Bancang Atas yang terganggu mobilitasnya,” ujarnya.
Untuk penanganan darurat, saat ini berbagai pihak bekerja sama membuat jembatan darurat yang dibangun dari pohon jati.
“Sementara ini pemerintah desa, kecamatan, Forkopimcam (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan ), ini Bu Anjar juga ada (Kepala Pelaksana BPBD Rembang-red) sama rombongan dan warga setempat bergotong royong membuat jembatan darurat,” ujarnya.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Rembang telah mendatangi lokasi jembatan ambrol untuk melakukan assesment kejadian, kerugian, dan mengukur kerusakannya.
Sebagaimana diketahui, jembatan Bancang yang saat ini rusak parah itu memiliki panjang 7 meter, lebar 4 meter, tinggi 7 meter, sayapan kiri sebelah selatan 17 meter, 5 meter sayap sebelah kanan, dan tinggi tebing 7 meter. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)