PATI, Harianmuria.com – Persipa Pati harus merogoh kocek cukup banyak. Perhitungan itu menyusul rencana Persipa Pati dalam pengajuan diri sebagai tuan rumah di Liga 3 Nasional.
Hal itu diungkapkan oleh pihak Manejer Persipa Pati, Dian Dwi Budiyanto tempo hari. Dikatakan Persipa Pati jika nantinya berhasil mengajukan sebagai tuan rumah dalam helatan Liga 3 Nasional paling tidak harus merogoh kocek ratusan juta lebih nantinya.
“Tetep kita memakai cost yang banyak , ” terusnya saat dihubungi melalui sambungan telpon beberapa hari lalu.
Jika nanti benar-benar menjadi tuan rumah, Dian mencontohkan salah satu biaya yang harus disiapkan juga meliputi tes PCR antigen. Ia menjelaskan tes tersebut sebagai bagian dari persyaratan proses berjalannya Liga 3 mendatang di tengah pandemi.
“Karena regulasi yang ada kita biaya swab dan PCR di tanggung tuan rumah. Kita ada sekitar 1440 antigen yang harus disiapkan, ” terangnya.
Dian memperkirakan untuk masalah PCR sendiri yang sebagai prasyarat tersebut, setidaknya paling tidak biaya yang dikeluarkan sebesar Rp600 juta. Sedangkan biaya itu dimungkinkan masih akan bertambah berdasarkan beberapa biaya akomodasi lainnya.
“Tapi itu masih belum pasti, namanya antigen itu gak bisa dihitung. Itu masih ngira-ngira. Sewa mobil, sewa bus, dan lain-lain masih bertambah, ” lanjutnya.
Akan tetapi jika nanti saat berhasil sebagai bagian dari tuan rumah perhelatan Liga 3 nasional pihaknya juga harus punya resiko. Salah satunya berupa harus tetap menanggung biaya sampai 32 besar.
“Sekali kita mengajukan tuan rumah juga harus siap sampai 32 besar. Tinggal kita siap atau tidak. Itu tanggungannya. Kita bisa lolos atau tidak, ” ungkapnya.
Sebelumnya beberapa iklan sudah masuk dalam management Persipa Pati sebagai sponsor. Sejumlah nama terbaru diantaranya mulai dari Charlie Hospitals, Zerone Japan, Universitas Safin Pati (USP) dan Hakim terpal. (Lingkar Network ,ziz I Harianmuria.com)