KUDUS, Harianmuria.com – Lazismu Kudus bersama Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kudus menggelar kegiatan pelatihan ternak kambing untuk memberdayakan masyarakat. Pelatihan ini diadakan di Aula Gedung PD Muhammadiyah Kudus, Jumat (9/9).
Manajer Lazismu Kudus, Olga Ema Ratnaningrum Noor menyampaikan, pelatihan ini menggunakan dana zakat dari masyarakat dengan anggaran sekitar Rp 60 juta. Oleh karena itu, katanya, para peserta pelatihan diutamakan bagi masyarakat yang berhak menerima zakat.
“Pelatihan ini diikuti oleh marbot masjid, takmir masjid, guru Madin dan guru TPQ,” sebutnya.
Ia menjelaskan, pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar bisa memiliki usaha ternak kambing sendiri. Pasalnya, melalui pelatihan ini para peserta diajarkan cara merawat ternak kambing, membuat pakan ternak dan lain sebagainya.
“Materi ternak kambing ini pun mudah diterima dan diikuti oleh masyarakat. Bahkan, saat awal dibuka pendaftaran, pendaftarnya sangat antusias sampai 100 orang,” ungkapnya.
Sedangkan peserta yang dipilih ada 32 orang. Setelah itu, dipilih 10 orang peserta yang akan diberi bantuan satu ekor kambing dan dibuatkan kandang.
“Untuk kegiatan pelatihan ada empat kali pertemuan. Sedangkan untuk pendampingan akan berlangsung selama sekitar satu tahun. Kesepuluh peserta yang terpilih akan diajak mengunjungi peternakan kambing dan diberi bantuan satu ekor kambing serta dibuatkan kandang untuk kambing ternaknya,” paparnya.
Peserta yang diberi bantuan tersebut dipilih dan diverifikasi berdasarkan bakat dan minatnya di bidang ternak kambing. Olga menyebut, kesepuluh peserta terpilih itu akan mendapat bantuan masing-masing senilai Rp 4-5 juta.
“Kalau anggaran untuk seluruh kegiatan pelatihan ini sekitar Rp 60 juta,” ujarnya.
Sementara itu, Heri Kiswanto (42) Warga Desa Colo, Kecamatan Dawe mengaku terbantu dengan adanya kegiatan pelatihan ternak kambing ini. Ia menyebut, melalui kegiatan ini dirinya bisa belajar cara beternak kambing seperti yang ada di peternakan besar.
“Sebelumnya sudah pernak ternak kambing, tapi pengen belajar lagi supaya bisa bikin peternakan yang maju. Terutama saya ingin tahu cara membuat pakan yang modern, kalau pakan manual yang tradisional itu kan sudah biasa,” katanya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Harianmuria.com)