KUDUS, Harianmuria.com – Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kudus, Andi Setijo Nugroho saat ditemui baru-baru ini mengatakan masih banyak warga Kudus yang tidak melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT). Menurutnya, hal inilah yang menyebabkan kendala pembangunan negara dari segi pendanaan.
“Pembangunan negara saat ini kan diperoleh dari adanya pajak. Namun, masih ada ribuan penumpang gelap yang tidak mau membayar pajak,” katanya, Senin (22/8).
KPP Pratama Kudus menyebut pada tahun ini masih terdapat ribuan penumpang gelap berada di Kabupaten Kudus. Penumpang gelap yang dimaksud ialah mereka yang tidak bersedia membayar pajak, namun tetap ikut menikmati fasilitas umum.
Selain itu, Andi juga menyebut bahwa orang yang tidak melaporkan harta kekayaannya secara jujur juga bisa dikatakan sebagai penumpang gelap. Pihaknya memiliki database perihal Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) data wajib pajak dan yang bisa diketahui taat tidaknya masyarakat terhadap pajak
“Dari database itu kami bisa menemukan wajib pajak yang sudah taat pajak atau belum. Sudah menyampaikan SPT Tahunan atau belum,” jelasnya.
Selama ini pajak digunakan untuk membangun negara. Di antaranya membangun jalan, jembatan, rumah sakit, dan infrastruktur lainnya. Tetapi, dari masih ada ribuan wajib pajak di Kudus yang menikmati fasilitas tersebut tetapi enggan membayar pajak.
“Makanya kami sebut penumpang gelap. Kalau menikmati fasilitas, seharusnya juga bayar pajak. Terutama untuk wajib pajak orang pribadi di Kudus masih rendah kepeduliannya,” sambungnya.
Pihaknya juga terus berupaya melakukan sosialisasi supaya masyarakat segera membayar wajib pajak yang dibebankan kepada setiap warga. Dengan demikian, masyarakat dapat berkontribusi terhadap pembangunan negara. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi | Harianmuria.com)