PATI, Harianmuria.com – Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya mengimbau kepada desa-desa yang sering terdampak kekeringan untuk menyiapkan penampungan air permanen, Kamis, (6/7/2023).
Martinus mengatakan, musim kemarau tahun kemarin terdapat 140 desa di Kabupaten Pati yang terdampak kekeringan. Sedangkan untuk tahun ini dampak kekeringan diprediksi akan melanda 147 desa.
“Tahun kemarin ada 140 desa yang terdampak kekeringan,” kata Martinus.
Kalakhar BPBD Pati tersebut berpesan kepada Pemerintah Desa dan masyarakat agar bersiap menghadapi musim kemarau, meskipun hingga saat ini di Kabupaten Pati belum terkena dampaknya.
Masyarakat diminta untuk dapat membuat tampungan air yang sifatnya permanen. Hal tersebut bertujuan agar bantuan air bersih yang diberikan ke desa terpusat di satu titik. Sehingga masyarakat setempat lebih mudah mengakses air bersih tersebut.
“Saya juga mengimbau kepada pemerntah desa, masyarakat, supaya disediakan tepat untuk menampung bantuan air bersih, jangan lagi model diecer ke rumah-rumah dengan jerigen-jerigen, cukup ditampung di penampungan sementara yang dari terpal atau tampungan yang permanen dengan drum-drum besar itu supaya langsung ada tujuan umum atau tempat penampungan yang bisa diakses masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Martinus, penampungan air permanen nantinya dapat mengefisienkan waktu untuk penyaluran bantuan air bersih.
“Untuk mengefisienkan waktu, kita butuh kecepatan mungkin kalau kami harus mengejar dari rumah ke rumah dengan jerigen kan lama,” ucap Martinus.
Martinus menambahkan, Pemerintah Desa dapat menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) maupun swadaya masyarakat untuk mengantisipasi kekeringan tahun ini.
“Jadi ini masyarakat harus siap mengantisipasi kekeringan entah dengan berswadaya entah dianggarkan dari APBDes, itu supaya disiapkan mulai dibuat tampungan-tampungan air manakala masyarakat membutuhkan bantuan air,” pungkasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Harianmuria.com)