BLORA, Harianmuria.com – Pascaaksi demo warga tiga desa di Kecamatan Jiken, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora berencana memanggil tokoh-tokoh masyarakat setempat untuk membahas pembangunan ruas jalan Cabak-Bleboh.
Kegiatan itu telah dijadwalkan akan digelar pada Rabu (9/4/2025) mendatang di Polres Blora. Namun, rencana itu diganti dengan acara ngopi bareng dan diskusi bersama, yang telah dilakukan di Desa Janjang pada Jumat (4/4/2025) kemarin.
“Kemarin (Jumat) sudah ngopi bareng. Yang agenda tanggal 9 itu enggak jadi,” kata Bupati Blora Arief Rohman saat dihubungi melalui saluran telepon, Sabtu (5/4/2025).
Diungkapkan, agenda ngopi bareng itu telah dihadiri oleh tokoh masyarakat dari tiga desa, yaitu Bleboh, Nglebur, dan Janjang. Hadir pula Camat Jiken, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Jiken, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Blora, dan anggota DPRD Blora Adiria.
“Pertemuan itu menghasilkan komitmen bersama untuk pembangunan jalan Cabak-Bleboh. Sambil menunggu proses administrasi lelang tender pembangunan, didatangkan 20 rit tanah grosok untuk menguruk jalan,” terang Bupati.
Menurutnya, pembangunan jalan Cabak-Bleboh-Batas Bojonegoro tahun ini dianggarkan Rp6 miliar yang bersumber dari APBD. Proses tender diperkirakan akan selesai pada bulan Juni-Juli 2025.
“Jalan Cabak-Bleboh ini sudah masuk prioritas pembangunan, mengingat kondisi kerusakan yang mendesak untuk perbaikan,” tutur Arief.
Ia menambahkan, perbaikan ruas jalan tersebut telah diajukan pada program Instruksi Jalan Daerah (IJD) tahun 2024. Namun, Pemerintah Pusat mencoret perbaikan jalan itu dari anggaran Inpres.
“Sehingga kami harus mencari anggaran dari pos yang lain. Saat ini mengajukan ke Pak Gubernur Jateng, dan semoga nanti bisa dapat Inpres lagi,” kata Bupati.
Baca juga: Sempat di-PHP Sehari, Jalan Berlubang di Ruas Cabak-Bleboh Akhirnya Digosrok Pemkab Blora
Menurut salah satu warga yang turut demo dan menghadiri Ngopi Bareng Bupati Blora, Said, pada pertemuan itu Bupati telah berjanji membangun jalan beton pada tahun ini dengan anggaran senilai Rp6 miliar.
Langkah darurat pengurukan dengan grosok telah dilakukan pada Jumat (4/4/2025). “Untuk pedel (tanah uruk) yang turun itu sementara,” ujarnya.
“Setelah sesuai target (pengurukan) nanti ada tandem (pemadatan tanah uruk) dulu. Setelahnya akan dimulai pengerjaan jalan sekitar bulan Juni atau Juli tahun ini,” sambung Said.
Untuk jalan yang belum bisa dibangun pembetonan, kata Said, akan dilakukan perawatan tambal sulam jalan.
“Akan dilakukan dengan cara pengupasan dari bahu kanan-kiri jalan. Terus pemadatan, terus tambal sulam aspal. Itu yang disampaikan oleh Bapak Bupati,” terangnya.
(EKO WICAKSONO – Harianmuria.com)