JEPARA, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara melalui Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Diskopukmnakertrans) resmi membuka Job Fair 2025 di Gedung Shima Setda Jepara, Jumat (25/4/2025).
Acara ini akan berlangsung selama dua hari dan diikuti oleh 27 perusahaan terkemuka dari berbagai sektor industri, termasuk furnitur, manufaktur, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dari Jepara maupun luar Jepara.
Job Fair 2025 menyediakan total 2.490 lowongan kerja, termasuk tujuh lowongan khusus untuk penyandang disabilitas. “Pada hari pertama, tercatat 1.397 pencari kerja telah mendaftar secara online,” ujar Kepala Diskopukmnakertrans Jepara Samiadji, Jumat (25/4/2025).
Wakil Bupati Jepara M Ibnu Hajar mengatakan, kegiatan Job Fair ini merupakan langkah strategis dalam menekan angka pengangguran dan mempercepat penanggulangan kemiskinan di wilayah Kabupaten Jepara.
“Kami menyambut baik kegiatan ini sebagai wujud nyata memberikan akses informasi dan peluang kerja kepada masyarakat,” kata Gus Hajar, sapaan akrabnya.
Gus Hajar mengungkapkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jepara menunjukkan perbaikan. Data TPT pada akhir tahun 2024 tercatat 3,34 persen, turun dari 3,35 persen pada akhir tahun 2023.
“Dari total 688.328 angkatan kerja, hanya 22.972 orang yang berstatus pengangguran. Meski ada kemajuan, masih banyak yang harus dilakukan,” ungkapnya.
“Saya mengajak pencari kerja untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dengan menunjukkan dedikasi dan kesungguhan,” tambah Gus Hajar.
Samiadji menjelaskan, pelaksanaan Job Fair 2025 telah memanfaatkan teknologi informasi untuk efisiensi dan akurasi data. Pelamar kerja diwajibkan mendaftar secara online melalui laman yokerjo.jepara.go.id untuk mendapatkan barcode yang menjadi akses masuk ke area pameran.
“Proses digital ini telah kami terapkan sejak 2020, dan ini merupakan bagian dari layanan antarkerja yang lebih modern,” kata Samiadji.
Menurutnya, tujuan utama Job Fair adalah mempertemukan pencari kerja dan penyedia kerja dalam satu wadah yang efektif. “Dengan kehadiran 27 perusahaan dan ribuan lowongan, kami optimistis angka pengangguran di Jepara akan terus menurun,” tandas Samiadji.
Adapun pelaksanaan teknisnya, para pelamar kerja menuju stan instansi yang dituju untuk memberikan berkas dan melakukan wawancara secara langsung di sana. Pihak perusahaan bisa memutuskan langsung apakah pelamar tersebut diterima atau tidak, atau dengan menginformasikan hasilnya nanti kepada yang bersangkutan melalui ponsel.
“Kami batasi, maksimal dalam jangka satu bulan harus sudah diinformasikan hasilnya kepada para pelamar kerja,” terang Samiadji.
(MUHAMMAD AMINUDIN – Harianmuria.com)