KAB. SEMARANG, Harianmuria.com – Puluhan hektare lahan persawahan di Kabupaten Semarang mengalami gagal panen karena serangan hama tikus. Akibatnya para petani menderita kerugian ratusan juta rupiah.
Lahan persawahan yang gagal panen karena terserang hama tikus tersebar di sedikitnya lima dari 19 kecamatan di Kabupaten Semarang, yaitu Bawen, Tuntang, Ambarawa, Pabelan, Jambu, dan Banyubiru.
Selain tanaman padi, hama tikus juga menyerang tanaman pangan lainnya seperti jagung dan umbi-umbian. Salah satu wilayah yang terserang hama cukup parah adalah Desa Pabelan, Kecamatan Pabelan.
Kepala Desa Pabelan Abdul Aziz mengatakan, kurang lebih 70 hingga 80 persen areal persawahan di desanya gagal panen akibat hama tikus.
“Seharusnya para petani panen bulan Maret lalu, tapi tanaman rusak diserang tikus. Kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah,” ungkapnya.
Menurut Aziz, para petani di desanya pasrah dan tetap melakukan melakukan kegiatan tanam sampai hama tikus itu menghilang dengan sendirinya.
“Mereka punya kepercayaan kalau hama tikus itu diberantas dengan cara apapun tidak akan maksimal. Bahkan ketika gropyok tikus pun juga hasilnya tidak maksimal,” tuturnya.
Salah satu petani di Pabelan, Ahmadi, mengatakan dirinya kehilangan pendapatan karena gagal panen.
“Kalau enggak panen ya susah, enggak ada pendapatan. Kami makannya dari hasil sawah,” ucapnya.
Kendati gagal panen, Ahmadi menyatakan dirinya tetap akan menanam padi lagi. “Mau enggak mau, orang tani itu hidupnya dari hasil yang ditanam. Walaupun gagal ya kita tetap usahakan tanam padi lagi,” tandasnya.
Sampai saat ini Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikab) Kabupaten Semarang masih terus mendata luasan total lahan persawahan yang terserang hama tikus di kabupaten tersebut.
(HESTY IMANIAR – Harianmuria.com)