KUDUS, Harianmuria.com – Keberkahan Ramadan tidak hanya dirasakan umat Islam yang menjalankan ibadah puasa saja. Salah satu percetakan Al-Qur’an di Kudus yaitu Firma Percetakan Menara Kudus yang terletak di Jalan Besito no 35 Bakalan Krapyak juga ketiban untung. Saat Ramadan, pesanan Al-Quran meningkat hingga 40 persen.
Achmad Fathoni, Direktur percetakan Firma Menara Kudus mengaku omzetnya naik bahkan sebelum bulan Ramadan tiba.
“Kebanyakan yang beli mereka sudah melakukan pemesanan dulu sebelumnya, jika bulan Ramadan seperti ini biasanya untuk disumbangkan ke masjid maupun panti asuhan,” ujarnya saat diwawancara Senin (27/3).
Dirinya menjelaskan, pemesanan Al-Quran dapat dibeli dengan model borongan maupun satuan dengan harga mulai Rp1.750 hingga Rp200.000 per buah.
“Harga kami terbilang standar, kami tidak memungut biaya yang terbilang mahal di sini, namun biasanya sudah ada konsumen pembeli tetap yang sama ke sini,” paparnya.
Fathoni menyebut, pemesan Al-Qur’an berasal dari Sabang hingga Merauke. Sebab perusahan percetakannya telah memiliki banyak cabang perusahaan seperti di Jakarta, Yogyakarta, Kudus, dan Surabaya, bahkan agennya berada di Sulawesi, Sumatra hingga Lampung.
“Pemasaran kita seluruh Indonesia mulai dari Aceh hingga Papua dengan jumlah permintaan pasar yang relatif. Kami memiliki pilihan 500-an judul/buku kitab dan 60-100 model Al-Qur’an sendiri,” ucapnya.
Sementara pendapat yang bisa didapat selama Ramadan nominalnya hingga miliaran rupiah. Seperti tahun lalu, Fathoni mengatakan bahwa pendapatan yang dicapai tembus hingga Rp3 milliar.
Untuk meningkatkan kualitas, dirinya tengah melakukan modernisasi inovasi dengan pilihan kostum untuk sampul Al-Qur’an di percetakannya.
“Keunggulannya kami adalah sebagai salah satu cetakan Al-Qur’an tertua di Indonesia, kita punya partner sepetti Toha Putra Semarang, jadi nama kita sudah dikenal luas oleh para kiai, oleh para pengasuh ponpes, jadi itu yang memudahkan kita untuk penetrasi pasar, dengan modelnya getuk tular dan rekomendasi dari para kiai,” tandasnya.
Meski saat ini sudah ada Al-Qur’an digital dalam bentuk aplikasi, menurutnya Al-Qur’an fisik lebih memberikan kesan khusyuk saat dibaca.
“Kalau yang di gadget itu dipakai saat perjalanan jauh. Buat baca-baca di mobil maupun sedang dalam kondisi di luar, Al-Qur’an gawai itu sebagai pendamping menurut saya,” tandasnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Harianmuria.com)