PATI, Harianmuria.com – Menjelang datangnya musim kemarau tahun 2025 ini, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Pati Muslihan menyarankan para petani padi untuk beralih ke tanaman palawija.
“Tanaman palawija seperti kacang-kacangan atau jagung itu tidak terlalu membutuhkan banyak air,” ujarnya belum lama ini.
Muslihan menilai areal persawahan di Kabupaten Pati khususnya di bagian selatan cukup ditanami dua kali dalam setahun. Sehingga setelah musim tanam kedua ini selesai antara bulan Mei-Juni, para petani diminta untuk beralih ke tanaman palawija.
“Setiap tahun petani kita dihadapkan pada masalah kekeringan. Ini tentu sangat memukul perekonomian mereka. Ketersediaan air seperti sumur-sumur akan sangat membantu petani untuk tetap bisa mengairi sawah mereka meskipun musim kemarau datang,” bebernya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dapat menyediakan infrastruktur pendukung ketersediaan air. Seperti pembangunan sumur-sumur air di titik-titik strategis lahan pertanian yang rawan kekeringan.
“Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka pendek untuk mengantisipasi kekurangan pasokan air saat musim kemarau,” katanya.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga siap mendukung penuh upaya Pemkab dalam mewujudkan program kesediaan air. Ia berharap aspirasi masyarakat petani dapat segera direspons dan ditindaklanjuti demi kesejahteraan bersama.
“Pemkab perlu segera mengambil langkah nyata untuk menjawab tantangan kekeringan yang mengancam para petani setiap tahunnya,” pungkasnya.
(FEBRIYANTO – Harianmuria.com)