KUDUS, Harianmuria.com – Bencana alam seperti banjir sering kali melanda Kabupaten Kudus di masa cuaca ekstrem. Hal itu dikarenakan, lokasi geografis Kudus memiliki cekungan yang lebih rendah dibanding dengan Kabupaten lainnya.
Oleh karena itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kudus mengupayakan berbagai hal untuk meminimalisir bencana banjir, salah satunya dengan melakukan normalisasi sungai.
Ketua Komisi C DPRD Kudus, Rochim Sutopo mengungkapkan bahwa dirinya terus berupaya meminimalisir dampak banjir yang terjadi di Kabupaten Kudus. Salah satunya dengan mengawal program normalisasi Sungai Wulan sepanjang 47 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun.
“Untuk program normalisasi sungai, kami sudah berkoordinasi dengan PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) dan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai). Dan saat ini masih tahap pelelangan,” ujarnya saat diwawancara melalui telefon pada Rabu (1/3).
Ia mengatakan, program normalisasi sungai ini akan dilakukan selama dua tahun. Mulai tahun 2023 hingga tahun 2024.

Terlebih saat ini, intensitas hujan yang cukup tinggi belakangan telah membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus terendam banjir. Untuk sementara ini Pemerintah Kabupaten Kudus meminjam pompa milik Dinas PUPR Provinsi Jawa Tengah guna mengurangi debit air banjir.
“Untuk intensitas hujan sendiri kan memang belakangan sangat ekstrem ya. Tapi untuk menangani persoalan banjir sementara ini meminjam pompa milik PUPR Provinsi Jateng,” sebutnya.
Namun, pengawal program normasilasi sungai tetap terus dilakukan oleh DPRD Kudus agar segera terealisasikan. Dengan harapan, banjir yang menggenang Kota Kretek dapat segera teratasi.
“Saya harap normalisasi sungai ini bisa segera terealisasikan. Agar Kabupaten Kudus bisa terbebas dari bencana banjir,” tuturnya.
Pihaknya pun mendorong berbagai pihak, terutama BBWS dan Dinas PUPR agar segera merampungkan program setidak-tidaknya 50 persen harus sudah direalisasikan. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Harianmuria.com)