PATI, Harianmuria.com – Menumpuknya perahu atau kapal milik nelayan Juwana yang di parkir di hilir Sungai Silugonggo mendapat tanggapan dari Ketua DPRD Kabupaten Pati, Ali Badrudin.
Menurutnya, parkir kapal yang menumpuk dapat menghambat aliran air sungai Silugonggo menuju laut, sehingga disinyalir menjadi salah satu dari penyebab banjir.
Ali lantas mendorong agar pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat bisa mengakomodir kebutuhan nelayan akan lahan parkir. Apalagi, janji untuk membuatkan proyek tambat kapal di hilir sungai hingga saat ini belum direalisasikan.
“Itu bukan salah teman-teman nelayan, salah dari pemerintah yang selama ini mau dibuatkan tambatan kapal, sampai detik ini belum terealisasi. Tambatan kapal yang sudah ada kan belum berfungsi. Semoga saja kedepan, dari pemerintah derah maupun pemerintah pusat bisa mengalokasikan tambatan kapal,” ucap Ketua DPRD Pati.
Dirinya juga menyadari ketiadaan lahan parkir yang kemudian membuat nelayan memanfaatkan Sungai Silugonggo sebagai lahan parkir. Meskipun ini dirasa cukup berbahaya jika terjadi kebakaran dan menghambat aliran air menuju laut, politisi dari PDI-P ini mengaku tidak bisa berbuat banyak.
Hal tersebut lantaran area pelabuhan Juwana merupakan wewenang dari pemerintah pusat. Tambatan kapal yang sudah dibangun dalam beberapa tahun terakhir juga sampai saat ini belum selesai dikerjakan.
Sehingga, wakil rakyat dari Kayen ini mendorong percepatan pembangunan tambatan kapal yang berada di ujung sungai, sehinggai kapal nelayan bisa diparkir sebagaimana mestinya.
“Masalahnya mau parkir dimana lagi kalau tidak disitu. Setiap hari, setiap bulan, setiap tahun kapal selalu bertambah. Itu harus dibaca oleh pemerintah,” tandas Ali. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)